Gebyar Literasi Tumbuhkan Generasi Cerdas Sambut Indonesia Emas


KABARMASA.COM, KOTA BEKASI - Bertempat di Balai Patriot, Bunda Literasi Yolla Kusuma Gani kunjungi Gebyar Literasi GLN, Gareulis Jawa Barat Tingkat Kota Bekasi. Kehadiran Bunda Literasi didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi UU Saeful Mikdar, Kepala Dinas Arsip Perpustakaan Daerah A Yani, Ketua GLN Gareulis Kota Bekasi Hj Ratu Bawon Indah Wati.

Bunda Literasi Kota Bekasi Yolla Kusuma Gani sangat mengapresiasi kegiatan Gebyar Literasi, dan berharap ke depannya bisa lebih ditingkatkan, sehingga dapat terus menumbuhkan budaya literasi di Kota Bekasi.

“Sangat apresiasi dan kegiatan ini begitu luar biasa, kami mendukung penuh kegiatan yang bisa menumbuhkan kecerdasan bagi generasi penerus, peningkatan kapasitas SDM kita. Kegiatan ini menjadi pemicu untuk tumbuhkan budaya literasi di masyarakat,” ucap Bunda Literasi Yolla Kusuma Gani

Lanjut Yolla menyampaikan ,”Melihat kehadiran dan partisipasi masyarakat yang hadir, Saya sangat yakin kegiatan ini bisa menggugah semangat para peserta didik maupun masyarakat untuk meningkatkan literasinya menjadi lebih baik lagi,” jelas Yolla

Tentunya semangat membaca dan belajar ini, hingga sepanjang hayat akan membantu pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Karena itu, semua kalangan harus mendukung adanya kehadiran gerakan literasi seperti ini, terkhusus generasi muda di era saat ini untuk mendorong minat baca mereka.

“Ke depan, Kami sangat berharap kegiatan positif ini bisa dilanjutkan, sehingga peserta didik dan masyarakat mendapat ruang untuk berekspresi dan mengembangkan kemampuannya,” kata Yolla

Ditempat yang sama, Ketua GLN Gareulis Kota Bekasi Hj Ratu Bawon Indah Wati mengajak seluruh stakeholder untuk terus menggaungkan literasi, menyemangati para generasi kita untuk terus belajar dan mengasah lagi kemampuan.

“Mari kita tebar semangat literasi ini, memasyarakatkan minat baca, semangat belajar tak pernah henti, literasi membuka jendela negeri, mencerahkan masa depan generasi bangsa,” tutup Ratu.

Gebyar Literasi GLN Gareulis Jabar Tingkat Kota Bekasi juga di meriahkan dengan berbagai pentas seni tari, penampilan bakat siswa, pameran literasi, serta pemberian anugerah literasi. 

Kegiatan ini dihadiri oleh  siswa dan masyarakat.
Share:

Marak Kritik Akademisi Perguruan Tinggi, Mahasiswa Serukan Perkuat Kekompakan dan Solidaritas di Pemilu 2024

KABARMASA.COM, DKI JAKARTA - Proses terselenggaranya Pemilu 2024 dengan baik dan berintegritas tentunya dibutuhkan kekompakan dan solidaritas semua pihak dalam bertekad untuk memastikan bahwa Pemilu 2024 benar-benar akan terselenggara dengan baik dan berintegritas, aman dan damai.

Salah satu point penting yang harus dijaga oleh semua pihak adalah marwah dari Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden serta marwah dan kehormatan penyelenggara Negara dalam hal ini Pemerintah.

Serangan dan berbagai pembunuhan karakter terhadap Capres-Cawapres dan terhadap Presiden RI selaku Kepala Negara merupakan persoalan serius yang harus segera dihentikan.

Hal ini mendapatkan sorotan dari Forum Indonesia Muda Cerdas (FIMC) dengan menggelar diskusi seputar pemilu 2024.

Diskusi dengan tujuan memberikan edukasi politik ini dihadiri oleh perwakilan Mahasiswa Jakarta dan Bekasi dengan mengangkat tema “Tolak Pembunuhan Karakter Pasangan Capres-Cawapres, Ciptakan Kedewasaan Demokrasi Dalam Menghadapi Perbedaan Politik, Demi Terselenggaranya Pemilu 2024 Yang Aman Damai dan Harmonis”. di Upnormal, Jakarta Pusat, Pada Rabu, (07/02).

Dalam diskusi tersebut dihadiri narasumber yakni, Yudo Mahendro, S.Sos., M.Si (Akademisi) dan Arief Wicaksana, S.Ag (Aktivis Mahasiswa UNJ).

Menurut Arief Wicaksana, sangat disayangkan civitas akademi baru bergerak menyikapi persoalan isu-isu Pemilu curang hingga pemakzulan terhadap Presiden RI, seharusnya mahasiswa yang etis untuk bergerak sebagai of chage of sosial control.

"Menurut saya ini terkesan lucu, kenapa baru sekarang baru bersuara, akhirnya kita bertanya, kenapa pada tahun 2017 lalu tidak disuarakan saja. Karna mengingat jelang pencoblosan tinggal beberapa hari", ujar Arief Wicaksana.

Sementara Menurut Yudo Mahendro kedewasaan demokrasi bisa dilakukan dengan menanamkan semangat persatuan, untuk menghindari konflik yang dapat merugikan jalannya Pemilu. 

"Pemilu 2024 bukan hanya pesta demokrasi, tetapi juga momentum untuk membuktikan kedewasaan dan kematangan demokrasi di Indonesia," pungkas Yudo Mahendro.

Ia juga mengingatkan, ancaman polarisasi sosial akan semakin potensial ketika praktik politisasi SARA, ujaran kebencian, dan hoaks bertebaran di tengah masyarakat. Tentu saja praktik semacam itu tidak hanya membahayakan demokrasi di Indonesia, tapi juga mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa.

"Untuk itu, dibutuhkan kedewasaan Demokrasi dalam mengatasinya. Instrumen ini penting dalam capaian kesuksesan demokrasi di suatu negara. Salah satu indikatornya adalah terselenggaranya Pemilu yang jujur, aman, damai, dan berkualitas," tuturnya.

"Akhir-akhir ini, kita menyaksikan lembaga kampus ditarik-tarik kepada kepentingan Politik pragmatis dalam ajang Pemilu 2024, beberapa kampus melalui beberapa Dosen dan Guru Besar yang merupakan bagian dari civitas akademik bersuara terkait isu-isu Pemilu curang hingga pemakzulan terhadap Presiden RI", papar Zaki selaku Ketua Umum FIMC dalam sambutannya.

Kemudian lanjut Zaki, melihat hal ini sungguh tidaklah lazim, dan lebih kepada bentuk design sistematis dan terkoordinir, dengan memanfaatkan dosen tertentu di kampus-kampus tersebut.

"Seharusnya, wilayah kampus tetap konsisten menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan menjauhkan diri dari kepentingan Politik pragmatis yang bersifat sesat serta berpreferensi Politis, dengan cara-cara agitatif memanfaatkan nama besar kampus itu sendiri", pungkas Zaki.

Setelah itu panitia bersama peserta menyampaikan deklarasi dan menyatakan sikap secara bersama-sama untuk pemilu 2024 yang damai dan harmonis. Berikut isi pernyataan sikap mahasiswa dalam acara diskusi tersebut.

Kami mahasiswa Indonesia menuntut dan menyatakan sikap secara bersama-sama kepada semua pihak diantaranya:

1. Segera hentikan agitasi propaganda yang dilakukan sekelompok Dosen dan Guru Besar beberapa waktu lalu yang cenderung mendiskreditkan Presiden RI demi kepentingan politik pragmatis yang memecah belah bangsa dan pada akhirnya terpolarisasi.

2. ⁠Kembalikan marwah Perguruan Tinggi dan civitas akademika, yang berorientasi kepada kepentingan umum masyarakat dan Negara.

3. ⁠Biarlah Pemilu 2024 berjalan natural, biarlah masyarakat secara mandiri menentukan pilihannya. Kembalikan Pemilu 2024 ini, sebagai agenda demokrasi bersama yang damai dan harmonis. Jangan lagi menyampaikan seruan provokatif yang dapat memecah belah kita semua sebagai anak bangsa Indonesia.

"Pandangan kami selaku mahasiswa bahwa kedewasaan berdemokrasi dalam menghadapi perbedaan sudut pandang politik sangat penting. Dibutuhkan penguatan supporting semua pihak dalam membangun kekompakan dan solidaritas demi terselenggaranya Pemilu 2024 yang aman, damai dan harmonis", Tutup Zaki. (*)
Share:

Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts