Webinar literasi tersebut diadakan melalui zoom meeting yang diikuti sekitar 257 peserta, adapun pemateri yang mengisi webinar tersebut adalah anggota Komisi I DPR RI Dr. Sukamta, Idham Ananta, M.Kom selaku Dosen dan Peneliti Lab Sistem Komputer dan Jaringan FMIPA UGM, Zaini Akhsan, S.Kom selaku IT Governance, Risk and Compliance (GRC).
Dalam penyampaian materinya Dr. Sukamta mengatakan Dunia digital merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari yang tidak terpisahkan.
Bahkan terkadang rapat, meeteng dan pertemuan segala macam aktifitas, bisnis termasuk didalamnya itu semua lebih nyaman dilakukan secara digital.
Karena dunia digital lebih praktis dan efesien, jadi terkadang sekarang ini orang lebih memilih aktif di bidang dunia digital dari pada langsung.
Kehidupan digital inilah yang disebut sebagai revolusi digital atau revolusi 4.0 artinya bahwa industri kita sudah mengalami revolusi yang ke empat kali, dan disetiap revolusi selalu mengalami perubahan skala besar. Itu semua selalu membawa cara baru atau teknologi baru, termasuk didalamnya ilmu pengetahuan, karna ilmu pengetahuan akan membawa teknologi, teknologi akan membawa inovasi, dan inovasi akan membawa industri.
Dalam penyampaian materinya juga Dr. Sukamta mengajak peserta untuk berhati-hati dalam dunia digital. |
“Kita jadikan dunia digital kita menjadi dunia yang bisa berkontribusi untuk kehidupan kita, namun kita juga harus berhati-hati dalam dunia digital, karna didalam dunia digital tidak semuanya orang-orang jujur didalamnya”. Ucap Dr. Sukamta
“Saya berharap kita tidak terkena tipu, tidak bisa dibohongi oleh orang-orang yang negatif, yang kerjanya mencari uang dengan menipu, jualan pornografi, perjudian, hack situs dll, segala macam itu ada di dunia digital.” Lanjutnya
”Jadi jika kita masuk di dunia digital jangan polos-polos amat, kita harus melindungi diri kita, kita harus memiliki tameng yang kuat di dunia digital ini sebab kita tidak pernah tahu dengan siapa kita berhubungan di dunia digital.”ungkapnya
Dilanjutkan oleh pemateri kedua yaitu Idham Ananta, M.Kom dalam penyampaian materinya membahas mengenai phishing atau penipuan online, dimana menipu seseorang dengan mekanisme palsu yang membuat mereka menyerahkan informasi sensitif.
Berikut Tips yang diberikan untuk mencegah phishing
– Gunakan kata sandi yang kuat
– Verivikasi keaslian situs web
– Hati-hati dengan tautan dan lampiran
– Tinjau ulasan dan kepercayaan penjual
– Waspadai telpon penipuan
– Aktifkan otentikasi dua faktor
– Pantau rekening dan transaksi
– Tingkatkan kesadaran tentang kejahatan siber.
Pemateri kedua juga mengajak kepada para peserta untuk selalu berhati-hati
” Dunia phishing itu sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, banyak yang melakukan penipuan di dunia digital makanya dari sekarang kita harus lebih berhati-hati jika ada situs atau kiriman link atau apapun jangan asal klik sembarangan, jangan asal enter saja.” Ujar Idham
Dilanjutkan pemateri ketiga yang membahas mengenai sosial engineering atau tindakan memanipulasi seseorang dengan memanfaatkan kesalahan mereka untuk memberikan data atau informasi yang bersifat rahasia.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku kejahatan human hacking biasanya menyamar sebagai pihak yang berwenang, sehingga korban mau memberikan data berharganya kepada pelaku.
Serangan seperti ini bisa saja terjadi secara online, tatap muka, ataupun dalam bentuk interaksi lainnya. Salah satu contohnya adalah kasus penipuan yang memanfaatkan informasi yang bagikan seseorang melalui media sosialnya.
Tak lupa pemateri ketiga juga mengajak peserta untuk selalu waspada. “Tidak ada sistem yang 100% aman, untuk itu kita harus selalu waspada terhadap peniupan-penipuan di dunia digital khususnya.”
Kita semua harus mampu mengontrol ber-media sosial, di karenakan banyak pelaku-pelaku mengambil data pribadi kita semua dari segi alamat rumah contohnya, seorang konsumen pembeli barang online yang hari ini lupa akan data di buang tempat sembarangan dan kita tidak tahu bahwa ada oknum yang mengintai sekaligus mengambil data kita untuk menduplikasi data, pemalsuan data dan dapat merugikan kita semuanya, “tutup Zaini Akhsan (Red/ZS)