Penonaktifan Kapolres Jaksel itu dilakukan untuk menjaga independensi terkait kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Pancoran, Jaksel.
Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjabat sebagai Kapolres Metro Jaksel sejak 17 Desember 2021 menggantikan Kombes Pol Azis Andriansyah.
Selama sekitar 8 bulan menjabat sebagai Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi telah mencatatkan sederet prestasi.
Di bawah kepemimpinannya, Polres Metro Jaksel berhasil mengungkap kasus pembunuhan, pencabulan terhadap anak di bawah umur, hingga menangkap musisi yang menggunakan narkoba.
Kombes Pol Budhi Herdi juga mencetuskan ide untuk menggelar operasi pasar minyak goreng di tengah kelangkaan yang terjadi.
Selain itu, Polres Metro Jaksel di bawah pimpinan Kombes Pol Budhi Herdi juga mengungkap kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Holywings.
Berikut adalah sejumlah prestasi Kombes Pol Budhi Herdi selama menjabat sebagai Kapolres Metro Jaksel:
1. Tangkap Tukang Siomay Pelaku Pencabulan
Tukang siomay bernama Kusni alias Tebet (38) yang memperkosa gadis berinisial ZAF (6) akhirnya ditangkap setelah buron selama 2 bulan.
Polisi menangkap Kusni di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022) malam.
"Tersangka setelah lakukan perbuatannya kabur, kemudian dilakukan penangkapan tadi malam di daerah Bekasi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat merilis kasus ini, Rabu (30/3/2022).
2. Mengungkap Pembunuhan di TPU Kober Ulujami
Dua pembunuh bayaran, MYL (18) dan DR (22), menghabisi nyawa koki muda bernama Fiky Firlana (22) di TPU Kober Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, Kamis (10/2/2022) pagi.
Kedua eksekutor itu dijanjikan bayaran masing-masing sebesar Rp1 juta. Hanya saja, MYL dan DR baru menerima Rp500 ribu sebagai uang muka.
Fiky tewas dengan dua luka tusuk di bagian perut. Jasad korban dibiarkan tergeletak bersimbah darah di samping salah satu makam.
Wanita bernama Lelih Malawi (38) ditetapkan sebagai tersangka utama atau dalang pembunuhan terhadap Fiky. Lelih sakit hati karena Fiky dianggap merebut pasangan sesama jenisnya, Hilda Nurlangi (28).
Untuk menghabisi nyawa Fiky, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan. Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.
"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Senin (14/2/2022).
3. Ringkus Roby Geisha Terkait Kasus Narkoba
Gitaris grup band Geisha, Roby Satria, ditangkap oleh jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jaksel pada Sabtu (19/3/2022) malam.
Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, penangkapan Roby Geisha berawal dari adanya laporan masyarakat.
"Tim mendapatkan informasi bahwa ada seseorang yang menyalahgunakan narkotika di depan studio musik di wilayah Pancoran, Jaksel," kata Budhi saat merilis kasus ini, Senin (21/3/2022).
Polisi lalu melakukan penyelidikan dan mendapati seseorang dengan gerak-gerik mencurigakan masuk ke sebuah kamar mandi. Polisi kemudian meminta orang tersebut keluar dari kamar mandi.
Dari hasil interogasi, orang itu diketahui berinisial AJR yang merupakan asisten dari Roby Geisha.
"AJR mengakui sedang memecah narkotika jenis ganja menjadi 2 bungkus dan akan membuat satu linting ganja di kamar mandi tersebut," ujar Kapolres.
Kepada polisi, AJR mengaku barang terlarang itu adalah milik Roby Geisha. Polisi langsung mendatangi Roby dan melakukan penangkapan di depan studio musik.
"Penyidik menemukan barang bukti berupa pertama ganja dalam paket pertama seberat 8 gram, kemudian ada juga bekas yang sudah dihisap," kata Budhi.
4. Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Polres Metro Jaksel dan seluruh polsek jajarannya menggelar operasi pasar minyak goreng. Operasi itu berlangsung selama enam hari berturut-turut pada Jumat (4/3/2022) hingga Rabu (9/3/2022).
Kapolres Metro Jakse, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, operasi pasar minyak goreng itu berlaku untuk masyarakat umum.
"Berlaku untuk umum, kecuali anggota Polres, karena anggota bisa beli lewat koperasi Polres," kata Budhi kepada wartawan.
Budhi menjelaskan, minyak goreng dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET). “Beli 2 liter harga 14.000 per liter atau Rp 28 ribu. Beli 4 liter harga 13.750 per liter atau Rp 55 ribu," terang Kapolres.
Untuk mengantisipasi upaya penimbunan minyak goreng oleh oknum tak bertanggungjawab, masing-masing orang hanya boleh membeli maksimal 4 liter.
5. Bongkar Kasus Promo Miras Holywings
Polres Metro Jaksel bergerak cepat menangani kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Holywings Indonesia terkait promosi minuman keras (miras) bagi orang yang bernama Muhammad dan Maria.
Dalam kasus ini, Polres Metro Jaksel menetapkan enam orang sebagai tersangka.
Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, seluruh tersangka bekerja di Holywings Indonesia.
"Saat penyidikan, penyidik berpendapat ada beberapa orang yang akan diminta pertanggung jawaban secara hukum, sehingga dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka. Ada 6 orang kita tetapkan tersangka yang semuanya bekerja pada HW," kata Budhi saat merilis kasus ini, Jumat (24/6/2022) malam.
Budhi merincikan, keenam tersangka itu berinisial EJD (27), DAD (27), NDP (36), EA (22), A (25), dan AAM (25). Empat inisial terakhir adalah perempuan.
Enam tersangka itu memiliki jabatan direktur kreatif, kepala promosi, hingga admin tim promosi.
Selain lima hal itu, Kombes Pol Budhi Herdi turut membongkar kasus prostitusi bertajuk ‘bungkus night’ di Hamilton Spa.
Kasus perampokan Bank Jabar Banten (BJB) cabang Fatmawati yang sempat menghebohkan publik juga diungkap Polres Metro Jaksel di bawah kepemimpinan Kombes Pol Budhi Herdi.
Sebelum dinonaktifkan sebagai Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto pernah melakukan kebaikan yang sangat luar biasa.
Kebaikannya itu dilakukan Kombes Pol Budhi Herdi pada saat masih menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara. Kombes Pol Budhi Herdi secara spontan menolong korban kecelakaan lalu lintas.
Sontak saja masyarakat mengapresiasi penuh aksinya itu dan juga sempat viral di media sosial.
Kombes Pol Budhi Herdi menolong pemotor yang mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Cakung Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Aksi kebaikannya itu dilakukan bersamaan dirinya melintas di jalan tersebut, dengan sigap, Kombes Pol Budhi Herdi langsung turun dari mobil dinasnya setelah melihat seorang pengendara motor terjatuh karena kecelakaan tunggal TKP.
Kondisi jalan juga pada saat itu berpasir dan ada balok yang melintang di tengah jalan. Kombes Pol Budhi Herdi Susianto lalu langsung memegang tubuh pria yang terkapar di aspal akibat dari kecelakaan itu.
Aksi itu dilakukan Budhi saat menempuh perjalanan kembali ke Polres Metro Jakarta Utara.
"Ini semata-mata saya lakukan karena naluri anggota Kepolisian, menolong orang lain juga menjadi tugas kami," kata mantan Kapolres Kediri itu.
Lebih lanjut, Kombes Pol Budhi Herdi menyebut, bahwa sosok pemimpin juga harus bisa menjadi contoh dan panutan bagi semua anggota yang melaksanakan tugas.
Sosok Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di Mata Anak Buah
Sejalan dengan itu, sejumlah bekas anak buahnya di jajaran Polres Metro Jaksel pun menjadikan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto sebagai suri tauladan. Salah satunya adalah Kapolsek Setiabudi, Kompol Agung Permana.
Agung menilai, bahwa Kombes Pol Budhi Herdi Susianto adalah sosok pemimpin yang ideal dan salah satu yang terbaik.
“Beliau sosok pemimpin teladan, ngemong sama anggota, mengutamakan ibadah dan beliau dekat dengan anggota. Beliau terbaik,” ungkapnya.
Beda lagi dengan penilaian yang disampaikan oleh bekas anak buahnya yang lain, yaitu Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Agus Widar.
Agus menyampaikan, bahwa Kombes Pol Budhi Herdi Susianto adalah sosok yang mau berkorban demi anggotanya, rendah hati dan bersahaja.
“Beliau orang baik. Serius dalam tugas, religi, disipilin, rela berkorban dan menghargai anggota, rendah hati, bersahaja,” ujarnya.
Hal itu, menurut Agus, terbukti dari sikap kepemimpinan yang ditunjukan oleh Kombes Pol Budhi Herdi selama menjabat sebagai Kapolres Metro Jaksel yang tidak pernah memarahi anggotanya secara langsung ataupun di muka umum.
“Hampir tidak pernah marah, lebih mengarahkan apabila ada kesalahan, agar anggota baik,” katanya.