KABARMASA.COM,KEPULAUAN RIAU - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia ( KNPI ) bersama Majlis Belia Malaysia (MBM) melakukan pertemuan dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo ( Bamsoet ). Pertemuan itu dilakukan di Kantor Bamsoet Kompleks DPR/MPR, Jakarta.
“Saya dan Presiden Majlis Belia Malaysia (MBM) Mohd Izzat Afifi Abdul Hamid melakukan pertemuan dengan Ketua MPR Pak Bamsoet untuk membicarakan sejumlah hal,” kata Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama dalam keterangannya, dilansir dari SINDONEWS, Batam,Selasa (12/4/2022)
Salah satunya, kata Haris, yakni membahas hubungan kerja sama pemuda Indonesia Malaysia yang sudah lama terjalin, yaitu Dialog Malindo. Selain itu juga membahas Kongres Pemuda XVI DPP KNPI di Maluku Utara pada 15 hingga 22 Mei 2022.
“Pak Bamsoet juga sangat mendukung penuh terselenggaranya Kongres Pemuda di Maluku Utara,” ucapnya.
Dialog Malindo, kata dia pernah dilakukan pada 2018. Namun, hal itu akan dilakukan kembali.
“Dialog Malindo terakhir digelar 2018, oleh karena itu DPP KNPI dan MBM berinisiasi untuk menggelar dialog tersebut,” sambung Haris.
Ketua bidang Pemuda dan Olahraga Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini mengatakan, Bamsoet menyambut baik usulan kedua organisasi kepemudaan terbesar di Malaysia dan Indonesia tersebut.
“Alhamdulillah, Pak Bamsoet mengapresiasi dan akan mendukung penuh,” tutup Haris.
Sementara itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong agar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meningkatkan hubungan kepemudaan dengan Majlis Belia Malaysia (MBM) dalam bentuk dialog maupun berbagai kemitraan lainnya.
"Peningkatan hubungan people to people contact melalui para pemuda sangat penting agar kedua negara bisa senantiasa menjaga kedamaian dan bisa menghadapi bersama berbagai gangguan yang datang," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo di Jakarta, dilansir dari OKEZONE, Selasa (12/4/2022).
Bamsoet berharap, KNPI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Haris Pertama bersama Majlis Belia Malaysia (MBM) di bawah kepemimpinan Presiden Mohd Izzat Afifi senantiasa meningkatkan hubungan kepemudaan antara Malaysia dengan Indonesia (Malindo) dalam bentuk dialog maupun berbagai kemitraan lainnya.
Mengingat kedua negara memiliki populasi pemuda yang sangat besar di kawasan Asia Tenggara, yakni sekitar 213 juta jumlah pemuda di kawasan ASEAN, Indonesia dan Malaysia menjadi penyumbang terbesarnya. Indonesia dengan sekitar 145 juta pemuda, Malaysia dengan sekitar 24 juta pemuda.
"Selain bertetangga karena jaraknya yang berdekatan, hubungan Indonesia dan Malaysia juga dikuatkan sebagai negara serumpun yang memiliki banyak kesamaan, baik dari latar belakang budaya maupun penggunaan bahasa sehari-hari,” tuturnya usai menerima pengurus KNPI dan pengurus MBM, di Jakarta.
Lebih lanjut dia mengatakan, sebagai organisasi kepemudaan di masing-masing negara, KNPI dan MBM harus bisa menjadi lokomotif memajukan pemuda Asia Tenggara agar senantiasa menjadi Macan Asia.
Sebagai kawasan yang paling stabil di dunia, tanpa pernah ada intervensi militer maupun gonjang-ganjing lainnya yang mengganggu stabilitas kawasan, masa depan ASEAN yang damai bukanlah semata terletak pada kekuatan ekonomi, sosial, budaya, maupun militer-nya. Melainkan terletak pada para pemudanya.
"Penguatan kepemudaan juga menjadi modal utama bagi ASEAN agar bisa berperan aktif di kawasan Indo-Pasifik. Mengingat berbagai tantangan yang dihadapi kedepannya akan sangat besar. Seperti klaim China terhadap Laut China Selatan hingga dampak ketegangan yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina," tutup Bamsoet.
Jurnalis - ZS