Direktur Eksekutif Holistik institut |
KABARMASA.COM, Jakarta - Memasuki bulan Mudik Ramadhan merupakan suatu kegiatan yang sudah melekat serta menjadi tradisi dan budaya bagi masyarakat lokal Indonesia. Mudik identik dengan Hari Raya Idul Fitri, mereka yang tinggal bukan di kampung halamannya, akan memanfaatkan momen ini untuk pulang kampung bertemu sanak keluarga.(22/04/2022).
Sebagaimana kita ketahui sebelumnya, yaitu pada momen Idul Fitri ditahun 2020 dan 2021, pemerintah memberlakukan larangan mudik bagi seluruh masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk menekan laju penularan virus covid-19 yang pada saat itu penyebarannya begitu masif. Selain yang nekat mudik akan diarahkan untuk putar balik, pemerintah juga menyiapkan sanksi-sanksi tegas bagi pelanggar sesuai dengan peraturan yang berlaku termasuk denda.
Di tahun 2022 ini pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran. Ini akan menjadi tahun pertama dibolehkannya mudik di tengah pandemi virus corona.
Memalui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, “Saya harapkan ini semua dipersiapkan, sehingga kemudian masyarakat bisa betul-betul kita berikan kemudahan pada saat masyarakat akan melaksanakan mudik,” pungkas Jenderal polisi bintang empat.
M. Nur Latuconsina, CEO-Holistik Institute mengutarakan, “ bahwa Kebijakan Presiden Jokowi untuk melonggarkan aturan mudik serta dengan kesiapan Kapolri beserta jajaran untuk mengawal mudik aman dan nyaman 2022 ini tentu dapat memberikan rasa kesenangan hati bagi masyarakat. Terima kasih Presiden Jokowi dan Kapolri,” ungkapnya.
Lebih Lanjut, “Pandemi Covid-19 yang melanda tanah air selama 2 tahun ini, tentu banyak memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Larangan dan pembatasan dibuat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, namun disisi lain banyak urusan yang terhambat hingga berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.
Lanjut latuconsina menjelaskan, Bahwa perlu Diinformasikan Polri bakal mengerahkan 144.392 personel untuk melakukan pengamanan selama masa mudik. Ratusan ribu personel itu terdiri dari 876 personel Mabes Polri, 87.004 personel dari kepolisian daerah, dan 56.512 personel dari instansi terkait. Polri juga telah menyiapkan 2.702 posko. Terdiri dari 1.710 pos pengamanan, 730 pos pelayanan, dan 258 pos terpadu. Kepolisian melakukan pengamanan terhadap 101.454 objek selama masa arus mudik. Terdiri dari 90.796 masjid, 4.324 pusat perbelanjaan, 4.326 objek wisata, 833 terminal, 666 pelabuhan, 299 stasiun kereta api, dan 210 bandara. Maka dalam hal ini Kapolri meminta agar jajaran kepolisian dapat memaksimalkan pos pengamanan di sekitar jalan tol tersebut untuk mengurai kemacetan.
"Hal ini kita patut untuk mengapresiasi langkah presiden Pak Joko Widodo serta langkah Pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo" Tutup Latuconsina.