Mahasiswa Se-Jakarta Kupas Tuntas Asta Cita sebagai Jalan Menuju Indonesia Emas 2045

KABARMASA.COM, JAKARTA - Mahasiswa Se-Jakarta (SEMA Se-Jakarta) menggelar diskusi publik bertajuk "Perubahan Awal dan Program Asta Cita Sebagai Bentuk Perubahan Menuju Indonesia Emas", yang berlangsung secara daring melalui Zoom pada Minggu (23/3/25).

Diskusi ini menghadirkan Ketua Umum Mahasiswa Se-Jakarta (SEMA Se-Jakarta), Juliano Ardiansyah, dan Ketua Umum Jaringan Mahasiswa Jakarta (JMJ), Amri, sebagai narasumber. Kegiatan ini mendapat antusias tinggi dari peserta, dengan tercatat sebanyak 116 peserta yang hadir dalam ruang Zoom.

Diskusi ini berangkat dari visi besar Indonesia untuk menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi serta keluar dari jebakan Middle Income Trap (MIT). Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, diperlukan perubahan pendekatan pembangunan dari yang bersifat reformatif menjadi transformatif melalui tiga aspek utama, yaitu transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola.

Indonesia memiliki berbagai kekuatan yang harus dimanfaatkan secara optimal. Dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia dan angkatan kerja mencapai 146,6 juta orang, penciptaan lapangan kerja menjadi perhatian utama. Selain itu, Indonesia saat ini berada dalam puncak bonus demografi—sebuah momentum yang hanya terjadi sekali dalam sejarah peradaban suatu negara. Oleh karena itu, optimalisasi potensi ini menjadi kunci bagi keberhasilan pembangunan jangka panjang.

Namun demikian, berbagai tantangan juga perlu diantisipasi, mulai dari peningkatan produktivitas sumber daya manusia (SDM) dan modal, hingga dampak perubahan iklim serta dinamika stabilitas global yang semakin kompleks.

Sebagai langkah konkret menuju Indonesia Emas 2045, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah merumuskan delapan misi utama yang dikenal sebagai Asta Cita, yakni:

1. Penguatan Ideologi Pancasila, Demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM) guna memperkokoh sistem demokrasi dan membangun masyarakat yang adil serta beradab.

2. Penguatan Pertahanan dan Keamanan Nasional melalui modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta peningkatan kesejahteraan prajurit. Selain itu, kemandirian dalam bidang pangan, energi, dan air menjadi fokus utama.

3. Penciptaan Lapangan Kerja Berkualitas dan Pengembangan Kewirausahaan dengan mendorong industri kreatif serta penguatan sektor UMKM.

4. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kesetaraan Gender melalui peningkatan akses pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

5. Hilirisasi dan Industrialisasi untuk Nilai Tambah Ekonomi guna meningkatkan daya saing produk nasional di pasar global.

6. Pembangunan dari Desa untuk Pemerataan Ekonomi dengan mempercepat pengentasan kemiskinan melalui peningkatan infrastruktur dan layanan dasar di wilayah pedesaan.

7. Reformasi Politik, Hukum, dan Birokrasi serta Pemberantasan Korupsi dan Narkoba untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berintegritas.

8. Harmoni Lingkungan, Budaya, dan Toleransi Beragama guna membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan.

Dalam diskusi ini, para narasumber menyoroti bahwa implementasi Asta Cita harus dilakukan dengan smart execution dan didukung oleh strong leadership—kepemimpinan yang berani, cerdas dalam mencari solusi, serta memiliki tekad kuat untuk menghadapi tantangan.

Dengan adanya Asta Cita, berbagai kementerian dan lembaga telah menyusun program strategis guna memastikan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Diskusi publik ini diharapkan dapat membuka ruang dialog bagi mahasiswa dan generasi muda dalam memahami serta mengawal implementasi kebijakan menuju Indonesia Emas 2045.(Tim/Red)
Share:

No comments:

Post a Comment

Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts