Lirik Lagu Sarat Provokasi, FPPD Minta KPI dan Komdigi Bertindak

KABARMASA.COM, JAKARTA - Forum Pemuda Peduli Demokrasi menyoroti maraknya lagu-lagu yang dinilai mengandung unsur provokatif dan berpotensi merusak moral generasi muda. Lirik lagu yang menyudutkan pihak tertentu serta dapat memecah belah bangsa harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama lembaga pengawas seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Demokrasi, Rizky, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa kebebasan berekspresi dalam demokrasi tetap harus berlandaskan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat. Ia menegaskan bahwa kreativitas dalam bermusik tidak boleh dijadikan alasan untuk menyebarkan ujaran kebencian, fitnah, atau provokasi yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami meminta KPI dan Komdigi untuk lebih ketat dalam mengawasi konten lagu yang beredar di masyarakat. Jangan sampai ada lirik yang justru mendegradasi kewibawaan institusi negara atau memprovokasi perpecahan," ujar Rizky. (Rabu/12/02).

Sementara itu, Bangkit, seorang pengamat seni dari wilayah Banyumas, turut mengapresiasi band-band lokal yang mulai sadar akan pentingnya menciptakan karya yang positif dan membangun. Ia mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam mendukung musisi yang memiliki kontribusi bagi nilai-nilai kebangsaan.

"Musik seharusnya menjadi alat pemersatu, bukan sarana untuk menyerang pihak tertentu demi popularitas semata," tegas Bangkit.

Forum Pemuda Peduli Demokrasi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menolak segala bentuk provokasi yang terselubung dalam karya seni, khususnya dalam industri musik. Regulasi dan pengawasan yang lebih ketat dinilai perlu diterapkan guna mencegah penyebaran konten negatif yang merusak moral generasi muda.
Share:

No comments:

Post a Comment

Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts