Riduan menjelaskan kegiatan ini akan dilaksanakan di semua daerah secara secara paralel agar dapat mengagregasi potensi ekonomi kader Ansor yang masih berjalan sendiri sendiri untuk naik kelas dan kolaboratif dalam bentuk koperasi.
Kegiatan yang di hadiri Wamen Koperasi Ferry Julianto, Deputi Pembiayaan Syariah LPDB Ari Permana, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin ini menghadirkan para pengusaha dan pengelola koperasi terbaik kader Ansor dari Jawa dan Lampung dengan total valuasi omset mencapai Rp2 miliar. Sektor usaha yang ditampilkan beragam, mulai dari ritel, kuliner, pertanian, hingga teknologi
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa GP Ansor merupakan organisasi besar yang punya kader tersebar hingga pelosok Indonesia, Jika konsolidasi ekonomi berjalan efektif maka negara akan sangat terbantu dalam menaikkan angka ekonomi nasional.
“Ansor merupakan aset bangsa, organisasi besar yang punya keragaman kader dari legislatif, Bawaslu, KPU, pendamping desa, penggerak desa yang banyak tersebar di seluruh Indonesia. Itu merupakan aset sosial yang bisa dikembangkan lebih jauh,” terang Ferry
Sementara itu Ketua Umum PP GP Ansor, H. Addin Jauharudin, dalam sambutannya menegaskan bahwa fokus GP Ansor periode ini adalah pada dua hal utama, yaitu pengembangan dan penguatan SDM organisasi serta ekonomi bisnis organisasi.
"GP Ansor tidak hanya berbicara di mimbar, tetapi turun ke lapangan membangun kesejahteraan. Dari Jakarta hingga pelosok Indonesia, kami adalah patriot kesejahteraan umat," ujar Addin.
Ia menambahkan, kader Ansor merupakan "raksasa tidur" yang siap mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional.
"Kita mampu melakukan apapun, asal kompak dan kerja keras. Melalui program 'Ansor Masa Depan BISA', mesin organisasi kita akan mengorganisir dan mengorkestrasi anak muda, termasuk dalam inovasi teknologi dan kolaborasi dengan jejaring lembaga terkait," jelasnya
No comments:
Post a Comment