KABARMASA.COM, JAKARTA - Sebagian besar
penyelenggara beasiswa kuliah di luar negeri mensyaratkan kemampuan bahasa
Inggris kepada pelamarnya sebagai ketentuan dasar administrasi.
Kemampuan bahasa Inggris itu umumnya dibuktikan
dengan skor minimum Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau
International English Language Testing System (IELTS) tertentu.
Namun, terdapat beasiswa jenjang sarjana (S1),
magister (S2), hingga doktor (S3) yang tidak mewajibkan pelamarnya melampirkan
sertifikat TOEFL atau IELTS. Hal itu dapat terjadi karena aktivitas kuliah
tersebut menggunakan bahasa pengantar selain bahasa Inggris.
Daftar Beasiswa Luar Negeri Tanpa TOEFL dan IELTS
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa
beasiswa luar negeri tanpa TOEFL dan IELTS:
1. Global Korea Scholarship (GKS)Global Korea
Scholarship atau dulu dikenal sebagai Korea Global Scholarship Program (KGSP)
adalah beasiswa yang dikelola lembaga eksekutif di bawah kementerian pendidikan
Korea Selatan, National Institute for International Education (Niied).
Beasiswa untuk jenjang Associate Degree (D2), S1,
S2, dan S3 itu menanggung biaya belajar bahasa Korea selama satu tahun sebelum
perkuliahan bagi penerimanya.
2. Beasiswa Pemerintah Cina
Dewan Beasiswa Cina (CSC) di bawah Kementerian
Pendidikan Cina bertanggung jawab atas penerimaan, pendaftaran, dan
administrasi penerimaan Beasiswa Pemerintah Cina.
Para pelamar pada program yang diajarkan dalam
bahasa Mandarin tidak diminta melampirkan sertifikat TOEFL atau IELTS, tetapi
mensyaratkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) tingkat tiga hingga empat.
3. Beasiswa Pemerintah Turkiye
Pemerintah Turkiye menyelenggarakan program beasiswa
bagi mahasiswa internasional tanpa skor IELTS dan TOEFL selama pendaftaran.
Beasiswa yang didanai penuh itu mencakup tunjangan
bulanan, akomodasi, asuransi kesehatan, kursus bahasa Turki selama satu tahun,
biaya kuliah, dan satu tiket pesawat.
4. Beasiswa Pemerintah Rumania
Pemerintah Rumania melalui Kementerian Luar Negeri
memberikan sejumlah beasiswa kepada warga negara non-Uni Eropa.
Untuk mempromosikan bahasa dan budaya Rumania,
pemerintah setempat menetapkan penggunaan bahasa Rumania untuk studi S1 dan S2.
Bagi kandidat yang tidak bisa berbahasa Rumania,
akan diberikan satu tahun persiapan sebelum studi di universitas.
5. Beasiswa Pemerintah Swiss
Pemerintah Swiss membuka kesempatan bagi mahasiswa
berprestasi internasional yang ingin menempuh pendidikan tinggi tanpa syarat
skor IELTS. Beasiswa yang tidak mensyaratkan sertifikat kemampuan berbahasa
Inggris itu diberikan kepada mahasiswa beberapa program di University of
Geneva, University of Lausanne, University of Basel, University of Bern, dan
University of Fribourg.
6. Konrad-Adenauer Stiftung Scholarships (KAS)
KAS merupakan program beasiswa penuh bagi mahasiswa
internasional yang menempuh program S2 dan S3 di Jerman.
Durasi beasiswa diberikan minimal tiga semester
dengan 330 penerima. Pelamar tidak perlu mengikuti ujian IELTS untuk mendaftar
program beasiswa yang memberikan tunjangan bulanan, tunjangan keluarga,
penelitian, biaya perjalanan, hingga asuransi kesehatan itu.
7. SBW Berlin Scholarships
SBW Berlin Scholarship ditujukan untuk mahasiswa S1
dan S2 dengan latar belakang ekonomi lemah.
Program beasiswa penuh itu tidak meminta persyaratan
IELTS, tetapi penerima diharapkan berkomitmen dalam pengembangan proyek sosial
di Jerman dan memiliki prestasi akademik yang baik.
8. Heinrich Boll Foundation Scholarships
Organisasi Heinrich Boll Foundation memberikan
beasiswa studi S3 kepada kandidat yang berminat kuliah di Jerman.
Pelamar beasiswa tersebut tidak dimintai sertifikat
TOEFL atau IELTS, tetapi harus memenuhi minimal ketentuan tes bahasa Jerman
Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang (DSH) 2 atau level B2.
9. Kurt Hansen Science Scholarships
Kurt Hansen Science Scholarships merupakan beasiswa
yang diprakarsai Bayer Foundation untuk mendukung calon guru, guru, serta
mahasiswa di bidang matematika, ilmu komputer, ilmu pengetahuan alam, dan
teknologi (STEM) du Jerman. Nilai beasiswa yang diberikan mencapai 10.000 euro
atau sekitar Rp174 juta (kurs Rp 17.458).
10. Hokkaido University President’s Fellowship
Beasiswa Hokkaido University diperuntukkan bagi
calon mahasiswa internasional yang mendaftar di program S2 atau S3.
Pelamar tidak dimintai sertifikat TOEFL atau IELTS,
tetapi harus berstatus sebagai mahasiswa atau alumni universitas yang telah
menandatangani Perjanjian Pertukaran Antar-Universitas dan Nota Kesepahaman
tentang Pertukaran Mahasiswa.
Untuk kampus di Indonesia, Hokkaido University telah
bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor
(IPB) University, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Palangka Raya
(UPR).
Dengan demikian, hanya alumni empat perguruan tinggi
tersebut yang diberi kesempatan untuk mendaftar.
No comments:
Post a Comment