KABARMASA.COM, JAKARTA -
Banyak kasus pasien penyakit kronis yang sudah sampai tak bisa mengenali
anak-anak dan cucunya sendiri, tiba-tiba tampak sehat lagi. Dalam waktu
beberapa jam atau hari, pasien bisa mengenali keluarganya.
Pasien bahkan sanggup
berdiri atau duduk tegak dan berbicara dengan normal. Keluarga sudah optimis
bahwa kesehatan pasien akan pulih, tetapi setelah itu pasien yang kondisinya
sempat membaik justru meninggal dunia. Bagaimana bisa orang yang sudah mau
meninggal dunia malah tampak segar dan membaik kembali? Apa kata para ahli soal
fenomena unik ini? Simak penjelasan di bawah ini!
Pasien tampak membaik dan
sehat lagi sebelum meninggal Rupanya fenomena pasien penyakit kronis yang
membaik sebelum meninggal sudah diketahui sejak hampir tiga abad lalu. Fenomena
ini dikenal dalam ranah medis sebagai terminal lucidity, yang secara harfiah
artinya kejernihan menjelang ajal.
Seperti dijelaskan oleh
seorang pakar biologi dan kesehatan jiwa, Michael Nahm, terminal lucidity dapat
diartikan sebagai “munculnya kejernihan dan ketajaman mental pada pasien yang
tak sadarkan diri, mengalami gangguan kejiwaan, atau sangat lemah beberapa saat
sebelum ajal menjemput.” Menurut penelitian oleh Michael Nahm dan timnya dalam
jurnal Archives of Gerontology and Geriatrics, kondisi ini bisa dialami pasien
kira-kira beberapa hari, jam, atau menit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Dihimpun dari berbagai
studi kasus di seluruh dunia, terminal lucidity paling banyak terjadi pada
pasien yang mengidap berbagai penyakit yang menyerang otak. Mulai dari tumor
otak, trauma pada otak, stroke, meningitis (radang selaput otak), Alzheimer,
dan skizofrenia. Namun, tak menutup kemungkinan pasien penyakit kronis lainnya
juga sempat “sembuh” hanya beberapa saat sebelum meninggal.
Apa yang terjadi selama
pasien sempat membaik? Berbagai laporan yang berhasil dicatat secara medis menunjukkan
kondisi yang berbeda-beda antara satu pasien dan pasien lainnya. Dalam sebuah
studi kasus dalam The Journal of Nervous and Mental Disease, seorang pengidap
skizofrenia kronis sudah tidak menunjukkan gejala-gejala skizofrenia lagi
selama dua hari sebelum ajalnya menjemput.
Pasien tersebut dikatakan
tampak normal, seperti orang pada umumnya. Pengamatan lain yang dicatat para
ahli menguak bahwa seorang pasien meningitis yang tadinya sudah linglung dan
hanya bisa meracau tiba-tiba pikirannya jadi segar dan berfungsi normal kembali.
Pasien ini jadi mampu
berbicara dengan jelas serta menjawab pertanyaan dengan baik. Sayangnya kondisi
ini hanya bertahan beberapa menit sebelum kematiannya. Masih banyak lagi
kasus-kasus serupa yang sampai saat ini masih terus dipelajari oleh para ahli. Namun,
polanya selalu mirip.
Pasien akan tiba-tiba
sembuh dari penyakitnya, seolah mendapatkan kejernihan pikiran dan sanggup
melakukan hal-hal yang tadinya tak bisa dilakukan, misalnya bicara atau makan
dengan lahap. Mengapa fenomena ini bisa terjadi? Hingga saat ini, belum ada
analisis ilmiah yang cukup kuat untuk menjelaskan mengapa fenomena ini sering
terjadi dan apa penyebabnya.
Salah satu teori yang
sedang diteliti lebih dalam menduga bahwa saat pasien menderita penyakit
kronis, volume otak akan sedikit menyusut. Ini karena jaringan-jaringan otak
semakin melemah dan menyusut. Oleh karenanya, otak yang tadinya penuh tekanan
jadi agak melonggar. Hal ini diyakini bisa mengembalikan macam-macam fungsi
otak yang telah rusak. Misalnya daya ingat dan kemampuan berbicara.
Dari penelitian-penelitian
seputar terminal lucidity ini, para ahli berharap bahwa suatu hari nanti
hasilnya bisa dipakai sebagai panduan perawatan terbaru bagi pasien dengan
penyakit kronis. Harapan yang lebih ambisius yaitu fenomena unik ini bisa
dikembangkan jadi metode pengobatan khusus buat pasien dengan kerusakan atau
gangguan fungsi otak.
No comments:
Post a Comment