KABARMASA.COM,JAKARTA- Masalah percintaan seringkali membuat seseorang dirundung kesedihan. Apalagi jika ada seseorang menyatakan cinta, tapi ditolak oleh yang bersangkutan hanya karena faktor ekonomi. Rasa sakitnya tentu bisa dirasakan.
Begitulah yang dialami Samuel Bellamy, pria kelahiran 23 Februari 1689. Di usia yang cukup matang untuk menikah, yakni 26 tahun, Bellamy menyatakan cinta dan ingin mengajak nikah perempuan bernama Maria Hallet.
Sayangnya, keinginan itu ditolak mentah-mentah keluarga Maria yang merupakan tuan tanah. Alasannya karena Bellamy masih terlalu miskin untuk meminang anak orang. Saat itu Bellamy memang hanya pelaut miskin. Statusnya di kapal hanya "pegawai rendahan" yang tak membuatnya bisa kaya raya.
Mendengar jawaban tersebut, hati Bellamy langsung tergores. Dia tak terima mendapat penolakan tersebut dan melakukan aksi balas dendam untuk bisa kaya raya supaya bisa menikahi Maria.
Bagaimana ceritanya?
Bajak Laut
Sebagaimana dipaparkan Colin Woodard dalam The Republic of Pirates: Being the True and Surprising Story of the Caribbean Pirates and the Man Who Brought Them Down (2007), usai kejadian tersebut Bellamy bertekad menjadi pelaut kaya raya.
Caranya dengan memberanikan diri melakukan pencarian harta karun di seluruh lautan dunia. Dia pertama kali melakukan perburuan pada 1716 ke Semenanjung Florida. Saat itu, dia mendengar kabar ada kapal Spanyol pengangkut harta yang tenggelam. Isinya puluhan kilogram emas dan perak.
Dengan mengajak pengrajin emas, Palgraves William, dia melakukan pelayaran dari Massachusetts sekalipun resikonya besar karena berurusan juga dengan pemburu harta lain.
Akan tetapi, perburuan harta di Florida tak berjalan mulus. Mereka hanya mendapat beberapa keping emas dan perak. Sementara peti-peti harta karun yang dicari tak ketemu, sehingga membuatnya alih profesi jadi bajak laut. Rasa dendam akibat ditolak nikah perempuan lantas membuatnya semangat menjalani profesi ini. Dia membangun tim yang beranggotakan orang-orang terampil.
Maka, setelahnya kisah hidup Bellamy bak film "Pirates of Caribian". Sehari-hari Bellamy hidup di lautan mencari mangsa kapal tak berdaya untuk dirampok. Tentu dia memasang bendera hitam lengkap bergambar tengkorak. Ciri khas bajak laut.
Lokasi kerja Bellamy biasanya di Teluk Honduras. Di sana merupakan jalur perdagangan global. Banyak kapal-kapal kecil yang dimangsa Bellamy. Namun, tak semua upaya perampokan berjalan lancar. Ada kalanya kapal Bellamy yang justru dirampok.
Dalam situs resmi Whyndah Museum, perampokan terbesar Bellamy terjadi pada 1717. Kala itu dia merampok kapal asal Inggris, Whyndah. Kapal itu berisi budak-budak asal Afrika dan tentunya ribuan kilogram emas, berlian, dan perak. Dia kemudian merampas kapal Whyndah dan mengibarkan bendera penanda dirinya.
Pada akhirnya, itu semua perlahan pelaut miskin itu berubah menjadi kaya. Dia dikenal sebagai penguasa lautan dan mulai ditakuti. Di titik ini, Forbes (2008) menempatkan Bellamy sebagai perompak terkaya sepanjang sejarah.
Berkat upayanya berjaya di lautan dan kesuksesan merampok berton-ton emas dari kapal-kapal, dia punya kekayaan mencapai US$ 120 juta atau setara dengan Rp 2 triliun. Dengan kepemilikan harta sebesar itu, satu mimpi Bellamy terkabul: menjadi kaya raya. Berarti, dia bakal kembali lagi menikahi pujaan hatinya, Maria.
Mati Muda
Bellamy melakukan pelayaran ke Massachusetts pada 26 April 1717 untuk menemui Maria. Sayang, perjalanan kali ini tak mulus. Kapal layar yang dikomandoinya diterjang badai ganas. Perlahan, kapal tersebut tenggelam bersama 140 awak dan peti-peti harta karun. Bellamy pun dinyatakan tewas tenggelam di usia masih sangat muda, yakni 28 tahun.
Dengan demikian, upaya balas dendam Bellamy pun tak tuntas. Perjuangan menjadi kaya raya dengan susah payah terpaksa berakhir sekejap di lautan. Plus, dia tak bisa menikahi pujaan hati yang pernah menolaknya.
Di daratan, Maria Hallet lama menunggu kabar. Berbagai sumber menyebut Maria memutuskan untuk menikahi dengan pria lain yang terlebih dahulu melamarnya. Pada akhirnya, Maria dan Bellamy tak lagi bersama.
No comments:
Post a Comment