KABARMASA.COM, JAKARTA - Menteri
Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian melakukan nonton bareng film “Lafran”
bersama sejumlah tokoh di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (20/6/2024). Ia pun
mengaku akan membantu keluarga besar Korps Alumni HMI (KAHMI) agar film
itu tersosialisasi di masyarakat secara luas.
"Saya mendapat informasi bahwa tokoh
bernama Lafran Pane ini adalah tokoh sejarah yang sudah mendapatkan gelar
pahlawan nasional dari Presiden RI, itu adalah legitimasi yang sangat kuat
sekali," ujarnya.
Tito juga mengatakan,
Kemendagri akan menyosialisasikan film itu, termasuk melalui media sosial.
Menurutnya, hal itu menjadi salah satu tugas Kementerian Dalam
Negeri dalam mengangkat nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa,
nasionalisme, termasuk menghargai jasa pahlawan.
"Oleh karena itu,
prinsipnya kami akan menyosialisasikan dengan teman-teman dan akan membuat
potongan-potongan film ke Tiktok, cuplikan pendeknya film ini, trailer-nyalah
dan ita akan sosialisasikan ke daerah," katanya.
"Karena saya sudah membaca sosok Lafran
melalui Google, berikut resensi filmnya, jadi dengan nonton langsung, sehingga
kami bisa membuat suatu narasi yang bisa mendorong masyarakat betul-betul
menonton dan kepala-kepala daerah nanti membantu untuk mengajak
nobar-nobar," jelas Tito.
Sosialisasi ke Kepala
Daerah
Tito
menjelaskan, rencana sosialisasi kepada kepala daerah nantinya untuk mengajak
masyarakat menonton film Lafran bukan karena melihat oganisasi HMI-nya. Ia pun
menyebut, bukan pula melihat dirinya sebagai Mendagri atau Ketua Komisi II
Ahmad Doli Kurnia Tandjung sebagai Koordinator Presidium Majelis Nasional
KAHMI.
"Tapi karena tokoh figur sejarahnya ini
adalah Lafran Pane yang merupakan tokoh yang membawa inspirasi dan memang harus
kita hargai sebagai pahlawan nasional, serta banyak perjuangan yang harus kita
teruskan," jelasnya.
"Nah, malam ini saya ingin melihat
inspirasinya supaya dalam membuat narasi surat edaran ke kepala daerah untuk
sosialisasi film itu pas," imbuh Tito.
Sementara
itu, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, Ahmad Doli Kurnia yang turut
mengikuti nobar mengatakan, film “Lafran” merupakan film perdana produksi
keluarga besar Majelis Nasional KAHMI yang bekerja sama dengan Reborn
Initiative dan Radepa Studio dan proses produksi memakan waktu tujuh tahun.
"Proses pembuatannya selama tujuh tahun
itu diinisiasi oleh Bang Akbar Tandjung dan Bang Akbar Tandjung memerintahkan
kita untuk membuat buku tentang biografi dan berkembang menjadi film,"
ujarnya.
"Film “Lafran” menceritakan tentang sosok
pemuda Islam yang memperjuangkan cita-cita dan gagasan yang menyatukan
keindonesiaan dan keislaman," jelas Doli.
Tentang Film Lafran Pane
Film "Lafran" merupakan produksi Majelis
Nasional (MN) KAHMI, Reborn Initiative, dan Radepa Studio. Diproduksi sejak
2019, prosesnya sempat tertunda oleh pandemi dan akhirnya bisa dirilis pada
2024. Film ini berkisah tentang pahlawan nasional Lafran Pane, pendiri
organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Perjuangan Lafran mendirikan HMI diwarnai oleh perdebatan
tentang keislaman dan nasionalisme pasca-kemerdekaan Indonesia. Lafran Pane
memandang mahasiswa sebagai kelompok non-partisan dan independen yang bisa
menjadi gerakan untuk memperjuangkan semangat keindonesiaan, menjadi wadah
perjuangan bagi bangsa dan umat.
Film "Lafran" disutradarai oleh Faozan Rizal
dan diperankan oleh Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting,
Ariyo Wahab, Ratna Riantiarno, dan Farandika. Lokasi produksi diambil di
Sipirok (tanah kelahiran Lafran Pane), Padang Sidempuan, Yogyakarta, dan
Jakarta.
Sebagai film yang 'benar-benar lain', film
"Lafran" diharapkan bisa memantik kerinduan penonton film Indonesia
untuk memenuhi bioskop pada 24 Juni 2024.
No comments:
Post a Comment