KABARMASA.COM, JAKARTA - Ketua Umum Poros muda Indonesia Frans Freddy menyebut, ucapan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan nasional, tidak salah.
Ucapan itu menjadi masalah, hanya karena ada pihak yang salah memahami pernyataan Jenderal Sigit.
"Tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri. Ucapan mencari pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan sama sekali tidak menunjukkan Kapolri mendukung calon tertentu. Kapolri dan institusi Polri tetap netral dalam Pemilu 2024,” kata Frans Freddy dalam keterangan yang diterima, Sabtu (13/1/2024).
Menurut dia, pernyataan Kapolri merupakan sikap yang wajar, sebagai penanggung jawab keamanan selama pemilu berlangsung.
Dia juga memandang, tidak ada tendensi politik terhadap calon tertentu karena semua calon yang nantinya menang memang harus melanjutkan estafet dan tren positif kebijakan pemerintah sebelumnya,
"Ungkapan Kapolri tersebut masih dalam koridor netralitas. Konteksnya adalah Kapolri menyampaikan hal tersebut pada momentum Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Itu tidak bisa dimaknai tidak netral," lanjutnya.
Frans menyebut, sejak awal, Polri sudah menegaskan komitmennya untuk netral dan konsisten hingga sekarang.
Instruksi Kapolri kepada seluruh jajaran Polri se-Indonesia sudah jelas. Polri dianggap telah menjalankan tugas sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Frans pun mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh sejumlah pandangan yang menafsirkan pernyataan Jenderal Sigit tersebut dengan cara yang utuh.
"Kita harus waspada terhadap ancaman dan gangguan dalam pelaksanaan Pemilu 2024. Sejauh ini, tahapan Pemilu telah berjalan dengan baik, jangan sampai isu-isu yang muncul mengganggu fokus Polri untuk mensukseskan Pemilu 2024,” tegas Frans.
"Mari kita tetap menjaga persatuan untuk Pemilu 2024 damai guna menyongsong Indonesia Emas 2045,” ajaknya.
No comments:
Post a Comment