Diskusi Publik Forum Webinar, Mengawal Pemilu Jujur dan Adil di Ruang Digital


KABARMASA.COM, JAKARTA – Kementrian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) bekerja sama dengan DPR RI laksanakan agenda Webinar diskusi Publik dalam Forum Digital Mengawal Pemilu Jujur dan Adil di Ruang Digital kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, dilanjutkan dengan ucapan kata sambutan sekaligus membuka acara webinar. Jumat (19/01/2024).

Kegiatan Webinar tersebut diadakan melalui zoom meeting yang diikuti sekitar 196 peserta.

Adapun pemateri yang mengisi Seminar tersebut adalah anggota Komisi I DPR RI Dr. H. Jazuli Juwaini, LC. MA, Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si. selaku Dewas Perum PFN dan Dr. Idi Dimyati, M.Ikom selaku dosen ilmu komunikasi.

Dalam sambutannya Dr. Jazuli menyampaikan bahwa sebagai bangsa Indonesia kita bertanggung jawab dalam proses pemilu, karena proses pemilu merupakan tahapan dimana kita akan memilih orang atau pemimpin untuk negara kita. 

Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan meskipun kita berbeda pilihan namun kita harus tetap kondusif, jangan pernah kita menyudutkan orang lain atau menjelekkan orang lain. 

Di era teknologi digital saat ini kita memiliki ruang yang sangat besar dalam memilih, Indonesia termasuk masyarakat yang sangat antusias dalam pemilu. Tetapi tentukan pilihanmu kepada mereka yang jujur, integritas, Adil, yang pastinya tidak hanya bisa membual atau berkata-kata yang omong kosong saja, tentukan pilihan terbaik Bapak ibu, demi kesejahteraan dan kedamaian bangsa kita.

Tidak hanya itu dr. Jazuli juga mengatakan semoga pemilu tahun ini berjalan dengan adil, damai dan jujur."Mudah-mudahan dengan media dan sarana kesadaran kita yang ada di dalam grup webinar ini khusunya warga Banten bisa menciptakan pemilu  yang damai, jujur dan adil", ujarnya 

Dalam sesi diskusi pertama yang di sampaikan oleh Dr. Rosarita menyampaikan pemilu merupakan bagian integral dari demokrasi yang dimana setiap lima tahun Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum. Latar belakang pemilu merupakan proses demokrasi yang penting dalam menentukan kebijakan negara, pemilu didasarkan pada satu asas yaitu langsung, umum, bebas, jujur dan adil. Yang mana jujur dan adil merupakan kewenangan dari penyelanggaraan pemilu.

Pemateri pertama juga menyampaikan mengenai prinsip dan tujuan pemilu."Prinsip pemilu itu bapak ibu adalah jujur, adil, terbuka, profesional, efisien, sedangkan tujuan dari pemilu itu sendiri yaitu untuk memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis juga mewujudkan pemilu yang aktif dan terintegrasi dan mewujudkan pemilu yang aktif dan efisien." Ucapnya 

Hak pilih merupakan hak pundamental setiap warga negara, jadi bapak ibu memiliki hak pundamental atau hak memilih dalam pemilu.

"Hak pilih adalah tanggung jawab moral kita semua, jadi jangan sampai kita golput yah karna satu hak suara dapat menentukan pemimpin kita." Ucapnya 

Pemateri pertama juga menyampaikan agar masyarakat menghindari kampanye negatif.

"Hindari kampanye negatif yang saling serang atau menjatuhkan orang lain, sumber konflik banyak sekali muncul di media sosial, sehingga kita harus pandai dan waspada dalam memilih dan memilah sumber informasi yang ada di media sosial, banyak berita palsu yang jumlah sebarannya sangat banyak sekitar 2750 yang isinya informasi hoax." Ujarnya 

"Ciri-ciri dari hoax jika bapak ibu menerima pesan sumbernya tidak jelas misalnya copas dari tetangga sebelah nah itu pasti hoax, kemudian isi informasinya menjelekkan atau ujar kebencian." Lanjutnya 

"Bapak ibu hoaks memiliki Sanki hukum yaitu paling lama 6 tahun penjara meskipun kita tidak membuat hoax tpi menyebarkan itu akan dikenakan sanki.

Oleh karna itu bapak ibu kita harus cerdas dalam memilih sumber informasi jangan sampai kita masuk kedalam jejaring hoax yang tentunya dapat merugikan diri kita sendiri." Ucapnya

Lalu dilanjutkan oleh pemateri kedua menyampaikan bahwa kita tentu saja harus menjadi pemilih yang cerdas, suara yang kita miliki akan sangat menentukan bagaimana kepemimpinan Indonesia ke depan baik tingkat daerah maupun pusat. 

"Sama halnya seperti yang disampaikan oleh pemateri pertama bahwa kita harus menciptakan prinsip pemilu yang jujur dan adil. Asas jujur disini diartikan bahwa penatalaksanaan kampanye harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku." Ucapnya 

"Sedangkan asas adil, artinya bahwa setiap pemilu akan dilakukan secara sama, jadi kita sebagai masyarakat punya hak atau kewajiban dalam mengawal kampanye yang adil." Lanjutnya

"Bapak ibu kampanye saat ini sudah banyak dilakukan didalam  ruang digital, oleh sebab itu pemilu saat ini dipenuhi oleh generasi milenial, kampanye digital merupakan pilihan penting karena ini dianggap efektif dan efesien. Tutupnya (Red)

Share:

No comments:

Post a Comment






Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts