KABARMASA.COM, MALANG - Salah satu keistimewaan di dunia kampus adalah sebagai
institusi sifatnya yang independen, netral, dan inovatif serta kritis terhadap
segala bentuk aksi politik kekuasaan dan tidak beresan sosial yang terjadi di
masyarakat. Berbeda dengan sekarang, dari tahun ke tahun mahasiswa membuktikan
ke bobrok tentang idealisnya sebagai mahasiswa.
Dalam cacatan sejarah bangsa,
kelompok intelektual kaum muda memiliki peran penting.Dalam era kolonial,
semangat untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan yang menyengsarakan
rakyat lahir dari semangat nasionalisme dan anti-penjajahan para intelektual
muda pada masa itu.
Lagi-lagi pada tahun 1998, mahasiswa dan kelompok
intelektual kampus menjadi garda terdepan yang berjuang keras menentang dan
menggulingkan pemerintahan Orde Baru yang militeristik, otoriter, dan represif.
Kejatuhan
rezim Orde Baru ini tentunya tidak dapat dilepaskan dari kesadaran kolektif
kelompok intelektual yang melakukan berbagai kajian ilmiah kritis untuk
membongkar tindakan korup pemerintah pada masa itu kepada publik (Merlyna Lim,
2003).
Mahasiswa
yang seharusnya berintelektual dan bergagasan tinggi akan kemerdekaan Indonesia
malah menjadi tempat bermain kontestasi tidak waras atas politik berorganisasi. Terlebih lagi jika itu dilakukan oleh mereka yang
memiliki posisi jabatan tertentu karena pada dasarnya jabatan itu hanya sebatas
beban kerja tambahan yang tidak semestinya digunakan melakukan dominasi atau
penyalahgunaan kekuasaan.Sepertihalnya Lembaga Organisasi Internal
Kampus DPM-U, di salah satu kampus di malang.
Lembaga
Legeslatif yang mana seharusnya menjadi tempat aspirasi mahasiswa dan sebagai
tempat pengawasan malah menjadi tempat orang-orang yang buta dengan
mementingkan kepentingan suatu kelompok tertentu.
Sejak
terdengar isu Pembukaan Bakal calon Pemilihan Umum Raya mereka menggunakan Hak
progratifnya sebagai lembaga pengawas Kelompok dan legeslatif Dominasi kelompok
untuk menjatuhkan kelompok tertentu. Sebuah Kelucuan akan tingkah Babi-babi
Kampus Bukan. Egosentris yang kerap kali mereka pakai untuk mengambil keputusan
dan bermain politik atau menjatuhkan lembaga di bawahnya adalah bentuk
kebobrokan bagi DPM-U.
Seakan
akan KPU,Bawaslu dan MPB Pusat maupun Fakultas terlihat mendapatkan desakan
yang seakan-akan di adu dombakan mahasiswa dengan kepentingan DPM-U(Pengamat
Politik).KPU, BAWASLU dan MBP yang seharus memiliki Hak wewenang lebih atas
Berjalannya Pemilihan Umum Raya malah di jadikan ujung tombak permainan ketidak
warasan politik Mahasiswa Berpendidik. Hak Angket yang seharusnya menggali
aspirasi dan penyelidikan malah memakai selimut atas kepentingan suatu
kelompok.
Seperti
yang telah di jelaskan DPM-U yang mana sebagai lembaga legeslatif. Tugas dari
DPM-U sebagai lembaga legislasi adalah fungsi paling dasar dari tugas DPM-U.fungsi ini
berwenang membuat undang-undang. Tujuan dari fungsi ini agar DPM-U dapat
membuat peraturan perundang-undangan yang baik. ada beberapa proses dalam
fungsi legislasi ini.
DPM sebagai lembaga mahasiswa akan menampung aspirasi dari
Mahasiswa. Aspirasi dari masyarakat ini kemudian akan dirapatkan dalam rapat
DPM-U. Begitupun dengan tugas DPM-U sebagai lembaga pengawas dan anggaran,
Dimana Tugas dari DPM-U untuk pengawas berjalannya progam kerja suatu Lembaga
eksekutif dan sebagai Pengawas Lainnya. Maka dari itu bentuk kenetralan sebuah
lembaga legeslatif sangat di butuhkan untuk menjadi legislasi dan pengawas
sebagai penegak hukum. Begitupun tugas DPM-U yang seharusnya mampu menjaga ke
netralan tersebut bukan malah dibalik itu semua sebagai lembaga DPM-U yang
menjadi dalang di balik semua masalah yang saat ini sedang di gaungi dan bahkan
di bangga banggakan oleh lembaga DPM-U sendiri.
sebagai mahasiswa seharusnya mendapatkan fasilitas penuh
untuk kenyamanan menempuh pendidikan di kampus. Akan tetapi kenyataan nya
berbalik, lembaga DPM-U yang saat ini memiliki kepentingan politik itu sendiri
menghalal kan segala cara apapun untuk kepentingan tersebut, bahkan membuat
mahasiswa terganggu dan dilibatkan akan kepentingan politik tersebut.
Penulisis :
Faisol Erwansyah
Mahasiswa FEB
No comments:
Post a Comment