KABARMASA.COM, KOTA BEKASI - November 17, 2023 - Program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) di Kota Depok menjadi sorotan publik setelah viralnya sejumlah keluhan dari ibu kader posyandu terkait kualitas dan penyajian makanan. Seiring dengan anggaran yang meningkat hingga mencapai 4,9 miliar rupiah, perlu adanya evaluasi mendalam untuk memastikan efektivitas program ini dalam mencapai tujuan utamanya, yaitu mencapai Zero Stunting di tahun 2024.
Sejumlah keluhan yang muncul terkait kudapan dan hidangan utama yang disediakan melibatkan aspek-aspek seperti kesesuaian hidangan dengan selera anak-anak, kualitas tempat packaging, hingga masalah pemasangan stiker identitas walikota dan wakil walikota. Menyikapi hal ini, sebagian ibu kader posyandu menyampaikan bahwa program PMT seharusnya kembali kepada model sebelumnya, di mana ibu kader posyandu yang bertanggung jawab langsung memasak dan menyediakan bahan PMT.
Salah satu poin penting yang diangkat adalah kembali ke konsep kemandirian dalam penyediaan bahan PMT, tanpa melibatkan pihak ketiga atau penyedia jasa catering. Ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas makanan dan meminimalisir kendala yang muncul akibat proses penyediaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Selain itu, ibu kader posyandu diusulkan agar dapat memberikan sentuhan kreatif dalam penyajian PMT dengan menambahkan gambar-gambar menarik, seperti hewan-hewan atau elemen lain yang dapat menarik perhatian anak-anak.
Dalam pandangan Ajiz Banyu Pratama, Wakil Ketua Umum Generasi Muda Indonesia Emas, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap program ini. Anggaran yang mencapai 4,9 miliar rupiah bukan hanya tentang jumlah makanan yang disediakan, melainkan seberapa banyak nutrisi yang dapat diserap oleh anak-anak. Dengan mencapai Zero Stunting di tahun 2024 menjadi target, evaluasi program ini menjadi krusial untuk memastikan bahwa tujuan tersebut dapat tercapai dengan efektif.
Program PMT yang seharusnya menjadi upaya pencegahan stunting dapat berpotensi menjadi penyebab stunting baru jika tidak segera dievaluasi. Perubahan yang diusulkan, seperti kembali ke model kemandirian ibu kader posyandu dalam penyediaan bahan PMT dan peningkatan kreativitas dalam penyajian, diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas program ini dan mencapai target Zero Stunting yang ambisius di tahun 2024. Evaluasi menyeluruh dan kerja sama semua pihak terkait menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan program PMT di Kota Depok.
No comments:
Post a Comment