(foto : Nurhadi Setiawan saat penyampaian visi misi)
KABARMASA.COM, BERAU – Penyelenggara Pilkakam (Pemilihan Kepala Kampung) di Labanan Makarti Kecamatan Teluk Bayur dinilai tidak netral, kontraversi yang mengguncang komunitas lokal dinilai tidak mengedepankan transparan dan nilai keadilan, hal itu diutarakan oleh Nurhadi Setiawan selaku pemuda yang turut ikut pencalonan dengan nomor urut 01 (21/10).
Pilkakam di Kampung Labanan Makarti saat ini sedang menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan tentang netralitas panitia dan transparansi dalam proses pemilihan kepala kampung. Semua mata kini tertuju pada perkembangan selanjutnya dalam pemilihan ini.
Pemicu kontroversi ditandai dengan ketidakhadiran sejumlah warga kampung pada acara penyampaian visi dan misi calon kepala kampung. Nurhadi Setiawan menduga bahwa panitia dan pihak desa memiliki motif tersendiri dalam hal ini. Ia merasa bahwa sebagai pendatang baru dalam kontestasi Pilkakam ada usaha untuk mencegah visi dan misinya sampai ke seluruh masyarakat Labanan Makarti.
Panitia pemilihan mengumumkan bahwa tidak akan ada sesi debat, tetapi kontroversi muncul ketika visi dan misi yang disampaikan oleh Nurhadi Setiawan disoroti dan diberi tanggapan kritis oleh calon Nomor Urut 02, tanpa ada intervensi dari panitia. Ini menimbulkan pertanyaan apakah ada ketidaknetralan panitia dalam menjalankan tugasnya.
“Panitia mengatakan tidak ada sesi debat dalam penyampaian visi dan misi, kok seolah saya di diskriminasi dengan kritik kandidat nomor urut 02”ujar Nurhadi ke awak media.
Nurhadi Setiawan menegaskan bahwa kritik terhadap visi dan misinya seharusnya datang dari masyarakat Labanan Makarti, yang merupakan pemilih sejati dalam Pilkakam ini, dan bukan dari calon pesaing. Ia merasa penting untuk menjaga integritas proses pemilihan dan memastikan bahwa hak warga untuk mendengar visi dan misi setiap calon dihormati.
“Keritikan semestinya lahir dan datang dari masyarakat Makarti sebagai penilai dan pemilih di kontestasi pilkakam ini dan bukan dari calon pesaing” ujarnya dengan kecewa.
Setelah pernyataan tegasnya, Nurhadi Setiawan dengan Nomor Urut 01 menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan perjuangannya dalam Pilkakam dan menantang segala ketidakadilan yang mungkin muncul dalam proses ini. Ia menegaskan bahwa ia bukanlah pendamping bayaran atau boneka, dan bahwa ia siap menghadapi segala kemungkinan dalam pesta demokrasi ini.
“Saya bukan pendamping bayaran ataupun boneka, saya siap untuk tetap berjuang dan saya akan terus lawan semua bentuk ketidakadilan yang mungkin terjadi di momentum Pilkakam ini” tegasnya. (kb/ja)
No comments:
Post a Comment