KABARRAKYAT.COM, JAKARTA
Terhitung sejak 7 Februari 2023 Mahfut Khanafi terpilih artinya sudah artinya sudah ada sekitar 6 bulan lamanya pimpinan HMI yang baru terpilih, berdasarkan hasil Kongres XXXIII.
Namun berdasarkan hasil rekomendasi tercatat belum ada satupun yang diselesaikan, padahal jelas dalam konstitusi hasil musyawarah adalah pemilik kekuasaan tertinggi dan pinpinan terpilih adalah pelayan untuk mewujudkan hasil-hasil Kongres.
Bahkan, pemilihan struktur pimpinan sekalipun dianggap syarat hal-hal Politis dan tidak mempertimbangkan kredibilitas dari personal yang di angkat. Di ketahui dan di akui oleh yang bersangkutan bahwa sebagai sekjen dia kurang memahami soal admistasi bahkan SK Pengurus cabang Bogor yang dikirim dihilangkan satu Bidang, dan baru di sadari saat pembacaan SK oleh salah satu Pengurus Besar pada saat hendak melantik, hal ini salah satu hal memalukan dari sekian banyak hal yang keliru kemudian ada yang mengatakan bahwa pak Sekjen belum juga mengikuti pelatihan Senior Course.
Hal yang sama juga terjadi pada Bendahara umum, diketahui sampai ditulisan ini buat beliau belum pernah menginjakan kaki di sekretariat tercinta, jagankan itu, untuk hadir dalam pelantikan Pengurus besar yang dil langsungkan 3 April 2023 di Hotel Horison, Jakarta selatan.
Hal yang paling memilukan adalah pada saat di adakannya Grand Launching Pekan Maritim Nasional PB HMI di Kampus Insitut Ilmu Sosial dan Manejemen (STIAMI), pada Rabu 31 Mei 2023. Terlihat yang hadir dari HMI adalah pengurus yang menjadi Takmir di Sekretariat PB HmI dan beberapa kader dari HMI Jakarta Barat, sedang ada beberapa cabang yang ada disekitaran kampus tersebut yang tidak dapat di arahakan dan maksimalkan kehadirannya. Perlu diketahui pula Nota Kesepahaman antara HMI dan Kampus STIAMI yang telah di tandatangani secara bersama pada sampai hari ini belum di berikan stempel karena alasan belum ada stempel yang di buat.
Selanjutnya kegiatan “Seminar Literasi Digital” kegiatan yang di kerjasamakan oleh pihak Kemkominfo RI adalah kegiatan yang siluman yang tau-tau ada dan tidak dibincang di internal komisi terkait, hal ini disampaikan oleh salah satu dari komisi tersebut.
“Saya tidak tau kegiatan itu, tidak pernah dibincang dan di rapatkan. Makanya saya tidak mau ikuti kegiatannya” ujar salah satu pengurus ketika di singgung hal demikian.
Nah hal tersebut menunjukann adanya anggapan bahwa personalia pengurus, dianggap tidak memiliki daya untuk diajak berdiskusi membincang sebuah kegiatan, atau justru takut di ajak bersaing.
Oleh: Anugrah Ade Putra
No comments:
Post a Comment