KABARMASA.COM, JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah menjalar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.
Kominfo bekerja sama dengan DPR RI laksanakan agenda Webinar Forum Diskusi Publik "Menumbuhkan Nilai-Nilai Pancasila pada Anak di Era Digital" kegiatan forum diskusi ini dilaksanakan melalui zoom meeting dengan diikuti oleh 281 peserta. Minggu (30/07/2023).
Turut hadir dalam kegiatan forum diskusi ini yaitu Dr. Nursodik Gunarjo, M.Si., Dr. H. Al Muzzammil Yusuf, M.Si, Dr. Rudi Lumanto, M. Eng, dan Dr. Heru Susetyo.
Nilai-nilai Pancasila di ruang digital yakni sila pertama, membina kerukunan hidup, anti penistaan agama, menghormati dan menghargai perbedaan agama, serta toleran. Lalu sila kedua, mengakui persamaan derajat, sigap membantu, tenggang rasa, junjung HAM, dan kolaborasi.
Sila ketiga, cinta tanah air, menghargai kebhinekaan, utamakan bangsa, dan persatuan. Sila keempat, utamakan musyawarah untuk mufakat, hargai dan laksanakan hasil musyawarah, serta hargai pendapat orang lain. Sila kelima, Bekerja keras, hormati hak orang lain, peduli mengurangi penderitaan orang lain, dan bergotong royong.
Masyarakat dapat berinteraksi mudah dan cepat tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Tanpa kita sadari era digital sudah membuat kita ketergantungan kepada perangkat digital seperti handphone, laptop dan lain-lain. Ketergantungan ini dapat mengakibatkan perubahan nilai terhadap beberapa hal kebiasaan, berbagi informasi dimedia sosial misalnya
dapat mempengaruhi batasan-batasan privasi dan juga etika dalam berkomunikasi sehingga nilai-nilai Pancasila pada anak diera digital ini menjadi sangat penting, karena Pancasila merupakan dasar ideologi negara Indonesia, nilai Pancasila mencerminkan jati diri bangsa Indonesia.
Didalam era digital akses ke informasi teknologi ini semakin mudah dan oleh karena itu nilai-nilai Pancasila dapat membantu anak memahami etika berinternet dan penggunaan teknologi secara bertanggungjawab, sehingga mereka dapat menjadi pengguna yang bijaksana, dan juga dapat menghindari konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral kemasyarakatan, dengan mengenalkan dan menanamkan nilai Pancasila pada anak, kita membantu mereka untuk memahami dan mencintai tanah airnya.
Dalam pengantar diskusi Dr. H. Al Muzzammil menyampaikan bahwa kaitan Pancasila dengan undang-undang dasar sila ke 1, ke 2 sampai seterusnya adalah untuk melihat sikap kita dalam konteks berbagai percaturan politik nasional.
Jika kita bicara Pancasila salah satu ujian terkecilnya adalah dalam bentuk keluarga, serangan dalam bentuk perundang-undangan.
Pemerintah memiliki program bersama Kominfo 18 JT penyadaran publik untuk cyber. 98% pengguna internet sudah mengandalkan handphone,
Cyber didunia sudah masuk menjadi angkatan perang, penyadaran, kesadaran, keamanan, sudah menjadi penting, penyadaran Pancasila muaranya adalah sebagai sendi moral terkuat pertahanan anak bangsa ketika mereka masih menggunakan nilai-nilai beragama, dan itu diperkuat oleh pasal-pasal dan undang-undang dasar.
Dilanjutkan oleh pemateri pertama yaitu Dr. Lumanto memaparkan bahwa terdapat banyak sekali jebakan-jebakan dunia digital, yang berujung menjadi ancaman.
"Dunia digital yang terlihat sangat indah dan menyenangkan namun didalamnya terdapat jebakan, kesesatan, hingga ancaman yang tentunya dapat merugikan kita." Ujarnya
"Banyak penjahat yang menggunakan identitas palsu untuk melakukan kejahatan menipu, membajak, menyebarkan link yang berisi hack agar mudah mengambil data-data si korban, tidak hanya itu dalam dunia digital juga banyak sekali adanya konten-konten negatif yang mana itu bisa saja di tonton atau di lihat oleh anak kita," lanjutnya
Lalu dilanjutkan oleh pemateri kedua Dr. Heru Susetyo memaparkan bahwa hadirnya dunia digital merupakan berkah tpi sekaligus musibah jika kita tidak bisa mengelolanya.
Berkahnya adalah kita cepat mengakses informasi dari seluruh bagian dunia, kita gampang belajar, dunia ada di bagian jempol kita, lahirnya market place yang bisa digunakan untuk berjualan, adanya aplikasi-aplikasi yang memudahkan kita untuk berbelanja, bahkan untuk cek kesehatanpun bisa menggunakan aplikasi hallo dok.
Negatifnya banyak bermunculan hoax, banyak berita keliru, kadang-kadang kita tidak semua memiliki literasi yang bagus yang berujung tertipu dengan hoax yang beredar. Sedangkan dampak pada anak jika terlalu banyak bermain diperangkat digital aktifitas anak menjadi berkurang fisiknya, gampang kena mental, gampang stres anak menjadi enggan bersosial.
Orang tua turut berperan penting dalam menghadapi era digital, kontrol anak agar tidak terseret kedalam dunia digital yang negatif.(Red/ZS)
Edisi Ke-2
No comments:
Post a Comment