Terkait dengan hal tersebut media meminta tanggapan dari Ismail Ratusimbangan Ketum Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri.
Kepada beberapa media Ismail mengatakan,itu terjadi akibat Bp Batam, dalam mengalokasikan lahan yang sebelumnya sudah ada pemiliknya, kemudian tanpa pertimbangan yang matang setiap lokasi yang di tarik langsung diberikan kepada pihak lain.
Seharusnya Bp Batam bijaksana jika melakukan penarikan lokasi lahan, sehingga tidak terjadi keributan selalu, selesaikan dulu dengan pihak pertama, sehingga pihak yang menerima lokasi tersebut tidak terjadi lagi permasalahan.
Dan di lakukan secara transparan untuk lokasi yang sudah di tarik, umumkan ke publik dan sebaiknya dilakukan lelang siapa yang berminat dan sanggup untuk membangun lokasi Tersebut, termasuk pihak pertama diberikan kesempatan ikut lelang, sehingga clear.
Jika tidak akan selamanya orang - orang akan berpikiran negatif, sebab yang tahu setiap lokasi lahan habis masa WTO nya adalah BP Batam, sementara orang lain tidak tahu, tetapi kok ada yang mendapatkan lokasi tersebut dari mana mereka tahu, tentunya orang berpikir ada sesuatu permainan dan wajar saja, jika ada yang berpikir demikian.
Contoh lokasi lahan depan hotel Bali, siapa yang tahu lokasi tersebut habis masa WTO nya kecuali Bp Batam dan yang mendapatkan lokasi baru tergolong orang - orang baru, ternyata setelah kita amati, orang - orang yang ada di lapangan ternyata memang orang - orang pemain tanah selama ini,wajar kan jika ada yang menyatakan dugaan kuat ada mafia tanah selama ini dan informasi yang kita dapat mahkamah agung memenangkan pihak hotel Bali, dengan demikian secara hukum kebijakan BP Batam salah,hal semacam ini sangat memalukan.
Sekarang terjadi persoalan Hotel Pura jaya, yang jelas lokasi tersebut terdapat aset di atasnya, dasar kepentingan siapa di lokasi kan kepihak lain, tentu pertanyaan besar bagi kita masyarakat Batam.
Sebab menurut Ismail cukup miris saya atas kebijakan BP Batam saat ini, di mana orang - orang yang selama ini turut serta membangun Batam harus dipinggirkan, dan di sakiti, seperti hotel Bali dan Hotel Pura jaya, mereka kan sudah turut serta membangun Batam, apakah hal semacam ini BP Batam bijaksana?.
Kita bicara fakta, tidak membela siapa - siapa jadi dalam eksekusi hotel pura jaya jika Bp Batam yang di salah kan wajar karena akar masalahnya dari mereka, jangan membela diri, jika lokasi tersebut untuk keadilan pembangunan aset negara kita tentu maklum, tetapi ini sama saja untuk komersial.
Saya menantang Bp Batam ucap Ismail,berani tidak BP Batam menarik lokasi lahan di depan kantor BP Batam sendiri, lahan tidur yang sudah puluhan tahun, mungkin berani kalau ada yang order candanya sambil tersenyum.(Red-ZS)
No comments:
Post a Comment