KABARMASA.COM, SAMARINDA - Kelangkaan LPG di Samarinda belakangan menjadi keresahan bagi masyarakat karena mulai sulit ditemukan dan harga jualnya semakin melonjak tinggi dari harga dasar. Hal ini disinyalir disebabkan oleh adanya pengurangan jumlah kuota gas lpg yang signifikan oleh Irjen pusat sebesar 6.42% dari jumlah sebelumnya yang didistribusikan kepada masyarakat. Kekurangan distribusi ini dapat disimpulkan karena adanya pemotongan yang tinggi dari kebutuhan lpg masyarakat samarinda. Selain itu kemungkinan penyelewengan olej mafia gas lpg juga menjadi satu hal yang perlu segera diselidiki dan jadi fokus penegak hukuk. Karena tidak semua daerah di Samarinda mengalami kelangkaan gas lpg.
Kelangkaan gas lpg ini berdampak signifikan khususnya pada masyarakat dan umkm yang ada di samarinda. Karena mempengaruhi daya jual umkm dan kebutuhan harian hidup bagi masyarakat yang rutin menggunakannya. Kurangnya pengawasan dinas perdagangan dalam mengawal gas lpg untuk masyarakat juga menjadi alasan terjadi masalah dalam hal distribusi yang tepat sasaran dan kurangnya stok yang ada. Peningkatan harga jual gas lpg ketika sampai di masyarakt begitu jauh berbeda dari harga aslinya yaitu 18.000 rupiah. Peningkatan harga ini begitu signifikan sekitar 50-65% yang ketika dirupiahkan sekitar 25.000-30.000 rupiah. Harga tinggi dan langkanya gas lpg penting untuk jadi perhatian pihak-pihak terkait untuk menjamin adanya kenyamanan di tengah masyarakat.
Kelangkaan ini menyebabkan kerisauan di masyarakat khususnya menengah kebawah dalam mengakses lpg yang sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka. Menilai keadaan tersebut KAMMI menilai pentingnya komunikasi yang efektif antar pihak eksekutif dan perusda pengelola lpg. Selain itu harus ada pembacaan situasi lapangan yang tepat karena jumlah kebutuhan yang ada tak sesuai dengan distribusi pertamina serta penting untik segera dilakukan penyelidikan yang masif untuk memberantas mafia mafia lpg. Karena ketidaksesuaian antara jumlah distribusi dan penerimaan di tengah masyarakat bisa menjadi sinyal adanya penyelewengan pengelolaan lpg.
Menanggapi permasalahan dan tingginya keresahan masyarakat KAMMI menilai harus ada solusi konkrit yang segera dilakukan. Maka dengan ini KAMMI melayangkan beberapa tuntutan :
1. Menuntut pihak pertamina dan pemerintah mendorong dan memastikan penambahan stok lpg sesuai dengan kebutuhan di tengah masyarakat
2. Basmi mafia gas lpg yang menyedot hak masyarakat
3. Stop monopoli migas yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Kawal sampai selesai permasalahan lpg demi menghadirkan kesejahteraan dan keadilan untuk masyarakat samarinda dan kalimantan timur.
Hidup Mahasiswa
Hidup Rakyat Indonesia
Hidup Perempuan Indonesia
No comments:
Post a Comment