KABARMASA.COM, JAKARTA - “Tata kelola menjadi agenda-agenda yang kami minta bantuan.
Tolong periksa kami, periksa SOP-nya. Saya siap, karena saya tidak ingin masuk
penjara,” ujar Syahrul Yasin Limpo pada kegiatan Pembekalan Antikorupsi di
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (7/10/2021). Ucap
bapak menteri Pertanian Indonesia sumber : www.berita satu.com ucapan yang luar
biasah dan membuktikan bahasanya ada integritas di dalam dirinya namun pada
tanggal 14 Juni 2023 Bapak Menteri Pertanian diperiksakan oleh penyidik KPK dan
ada dugaan korupsi. KPK sedang mengusut dugaan penyalahgunaan Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan negara dan dugaan gratifikasi di lingkungan
Kementerian Pertanian Tahun 2019-2023.Hingga berita ini diturunkan oleh Tempo
masih meminta tanggapan dari pihak Kementan dan NasDem, partai dimana Syahrul
bernaung.
Bilamana tata kelola sistem pertanian hari ini yang dimana
diselimuti banyak pencitraan mulai dari impor beras menjelang panen raya,
mengatakan surplus panen, subsidi pupuk sudah sesuai permintaan dan anehnya
pernyataan itu berbanding terbalik dari apa yang di lapangan hari ini semua
mengeluh hasil panen yang di sandingkan oleh impor menjadikan harga tidak pro
petani malah membuat kerugian semakin besar oleh petani. Progam KUR yang di gadang
gadang pro rakyat hari ini malah sebaliknya. Penyaluran kredit usaha rakyat
atau KUR sulit sampai kepada petani kecil secara efektif karena banyak yang
tidak bisa memenuhi ketentuan administrasi perbankan. Hal tersebut menjadi
salah satu kendala sulitnya petani kecil untuk berkembang. Para petani kecil
kini semakin tertekan karena biaya produksi terus naik. tetapi harga jual
pertanian tidak mengimbanginya. sehingga terdapat ancaman semakin sedikit orang
yang bersedia menjadi petani.
Maka dengan ini Kami Ikatan BEM Pertanian Indonesia
menyatakan sikap Kepada Menteri Pertanian Republik Indonesia :
1.
Mendukung penyelidikan kepada KPK untuk mengaudit Bapak Menteri Pertanian RI
berserta Jajaranya.
2. Meminta kepada Kejaksaan Agung juga mengawal terkait penyelidikan yang
dilakukan oleh KPK
3. Meminta Kepada KPK untuk segera memberikan surat keputusan terkait
kasus Surat pertanggungjawaban keuangan negara yang di Kementan bila terbukti
Bersalah
4. Meminta kepada Kapolri untuk memberikan pengawalan terkait
penyelidikan kasus ini
5.
Mengutuk tindakan yang merugikan Petani Indonesia.
Bila mana tidak ada tanggapan yang kongkrit maka dengan ini
Saya M Nadhim Ardiansyah di Minggu ini akan mengadakan konsolidasi seluruh BEM
pertanian untuk menggruduk gedung Kementan di Minggu ini.
No comments:
Post a Comment