Setelah kita perhatikan hasil kinerja Tim satgas yang terbentuk di seluruh Polda Indonesia, secara kuantitas jumlahnya berhasil menangkap orang yang diduga terlibat dalam sindikat tindak pidana perdagangan orang,namun untuk kualitas, sampai saat ini belum mendengar Sindikat mafia besar yang tertangkap, sebab sesuai apa yang pernah disampaikan oleh Bapak Menkopolhukam Mahfud MD, bahwa ada pemain besar yang diduga oknum pejabat,baik dari pemerintah, aparat dan swasta terlibat, dengan berita yang ada di media hasilnya masih belum kelihatan apa yang di maksud pemain besar seperti apa dan siapa?, mungkinkah itu memang ada atau hanya sekedar dongeng belaka.
Jika kita mereview kebelakang mengenai persoalan tenaga kerja Indonesia ( TKI ) yang saat ini di sebut pekerja migran Indonesia ( PMI ), sudah ada sejak tahun 1950 sudah sekian lama, tentu mafia - mafia tindak pidana perdagangan orang sudah memiliki jaringan masing-masing, seperti jaringan negara Malaysia, Kamboja, Taiwan dan wilayah timur tengah seperti arab Saudi.
Dari beberapa negara tersebut berkemungkinan besar memiliki jaringan lintas negara, dengan adanya satgas TPPO alangkah baiknya Tim bekerja maksimal, sehingga yang namanya jaringan besar dapat terungkap, sebab kita belum mendengar dari sekian banyak yang tertangkap apakah ada jaringan besar.
Disaat Tim satgas TPPO bekerja, seharusnya pemerintah melakukan upaya mencari solusi dan pencegahan, tidak mungkin satgas TPPO bekerja selama 24 jam, sebab jaringan tindak pidana perdagangan orang sudah mengakar, sampai kapan tidak akan selesai, jika pemerintah tidak mencari solusi.
Sebab rakyat mencari kerja di luar negeri, dengan niat untuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarga, jika pemerintah tidak serius, akan sia sia usaha yang dilakukan oleh kepolisian, sebab sampai kapanpun masalah PMI tidak akan pernah habisnya jika pemerintah setengah hati sebagai mana dilakukan selama ini. Allahu Alam (Red-ZS)
Penulis: Ismail Ratusimbangan.
Ketum Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri.
No comments:
Post a Comment