KABARMASA.COM, INGGRIS - Inggris sedang mengalami krisis. Kondisi sulit ini
membuat warganya melakukan berbagai cara untuk bertahan hidup.
Bahkan banyak perempuan yang menjadi penjaja seks
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar tempat tinggal.
"Biaya hidup mengalami kenaikan. Kaum
perempuan di Inggris juga menghadapi masalah dan menjadi penjaja seks untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka," kata Badan Amal Beyond the Streets
dikutip dari The Guardian, Selasa (23/5/2023).
Mirisnya, mereka yang menjaja seks ini juga kerap
kali memberikan potongan harga atau gratis biaya akomodasi penginapan. Hal ini
dilakukan untuk mendapat imbalan. Namun hal ini juga sering kali disalahgunakan
oleh oknum nakal.
"Krisis dan tingginya biaya hidup menjadi
pendorong (seks untuk bertahan hidup), mereka juga saat ini menghadapi
eksploitasi yang cukup besar," jelasnya.
Tak cuma menjajakan seks, sebagian perempuan juga rela
bertahan hidup di hubungan yang penuh kekerasan di tengah krisis ekonomi.
Masalah ini telah mendapatkan perhatian dari
pemerintah Inggris. Sekretaris Dalam Negeri, Suella Braverman mengungkapkan
jika dia sedang mempertimbangkan adanya undang-undang baru untuk melindungi
orang yang rentan eksplotasi seks.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris
menyebut menjajakan seks di Inggris sudah masuk ranah ilegal berdasarkan UU
Pelanggaran Seksual.
No comments:
Post a Comment