KABARMASA.COM, JAKARTA - Dunia digital saat ini punya peranan yang sangat penting dalam membantu memudahkan kehidupan dalam mengakses informasi, keilmuan, ataupun komunikasi. Namun dalam menggunakan digital, diperlukan etika dan berperan bijak.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Dr Sukamta mengatakan, setiap guru punya peranan penting dan tanggung jawab terhadap siswanya dalam mempersiapkan anak didik dalam membentuk moral, kejujuran, serta tanggung jawab. Oleh karena itu guru harus menjadi seorang teladan bagi siswa agar siswa memiliki figur yang dapat di contoh oleh mereka.
“Guru saat ini memiliki tantangan besar dalam mendidik murid dan guru harus menjadi sosok teladan dalam mengembangkan siswa beretika, karena kita menyadari bahwa seorang siswa dengan kehidupan sehari-hari mereka tidak bisa dengan sendirinya melaksanakan suatu kegiatan tanpa arahan, bimbingan, pedoman, ataupun instruksi dari seorang guru karena guru menjadi kunci dalam medidik pengembangan siswa beretika di era digital," kata Dr Sukamta saat webinar Ngobrol Bareng Legislator, Sabtu, 27 Mei 2023. Yang di ikuti oleh 225 peserta webinar.
Sementara itu Asep Sholihin, Kabid Diklat dan pelatihan komunitas Amazing Teacher Indonesia, menyebut kebebasan menggunakan digital, diperlukan etika dalam penggunaannya. Maka itu diperlukan peran guru bagi siswa untuk mengarahkan, melatih, dan mendidik agar seorang siswa tidak mudah terprovokasi, melihat, dan memposting hal-hal yang tidak kita inginkan.
"Sebab itulah urgensi guru sebagai suri tauladan," ucap Asep Sholihin
Menurut Muhammad Iqbal, P.hD. Psikolog/Assoc Prof. Kunci sukses seorang guru dalam mengajar di era digital adalah kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai inovator pembelajaran, terbuka pada setiap perubahan teknologi dan informasi dan selalu menyelipkan nilai-nilai pendidikan karakter atau moral dalam setiap proses pembelajaran.
"Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus tanpa henti dalam kebersamaan proses belajar, pelan-pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan, dan kepribadian bagi siswa," ucapnya.
Senada dengan Asep Sholihin, Kabid Diklat dan pelatihan komunitas Amazing Teacher Indonesia, Asep Sholihin menyebut proses pendidikan bukan hanya sekedar transfer pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai etika dan moral.
"Apalagi di tengah teknologi yang pesat ini, peran guru sangat penting untuk mengarahkan siswa pada hal yang benar dan positif," kata dia. (Red/ZS)
No comments:
Post a Comment