Inggrit Nola Tokan selaku (Dep. Perempuan LMND DKI Jakarta) menjelaskan bahwasannya Kartini merupakan pahlawan emansipasi wanita yang lahir di Jepara 21 april 1879. Perjuangan kartini dimulai saat ketika ia melihat adanya diskriminasi antara kaum laki- laki dan perempuan. Diskriminasi tersebut meliputi dunia politik, ekonomi serta sosial kultural yang terjadi saat itu, (Jumat,21/04/203).
"Salah satu pemikiran progresif Kartini adalah tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan. Melihat situasi saat ini, data yang dipaparkan oleh badan pusat statistik Angka buta huruf di Indonesia kini 1.78 persen. Namun sayangnya, sebagian besar kaum perempuan lah yang mendominasi angka persentase tersebut."
Kita sering mendengar tentang 3R bahwa perempuan tugasnya hanya didapur, disumur dan dikasur. Stigma ini menyebabkan anggapan bahwa perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan hingga setinggi-tingginya.
Ini adalah bentuk dari pemahaman kolot dan adat usang yang dibuat dalam sistem budaya patriarki dan bertujuan membatasi ruang sosial bagi kaum perempuan.
Seharusnya perempuan berhak mengenyam pendidikan setinggi-tingginya sesuai dengan yang ia mau.
R.A Kartini sudah berjuang untuk emansipasi kaum perempuan, sekarang saatnya kita melanjutkan perjuangan dari Kartini.
Tugas kita saat ini adalah mendorong pemenuhan hak-hak sosial perempuan dalam bidang pendidikan, mendorong perubahan sistem pendidikan yang lebih sensitif gender dan mendorong partisipasi perempuan dalam politik.
Ir.Soekarno dalam bukunya yang berjudul sarinah ia berkata “Jangan ketinggalan di dalam Revolusi Nasional ini dari awal sampai akhirnya dan jangan ketinggalan pula nanti di dalam usaha menyusun masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial, di dalam masyarakat keadilan sosial dan kesejahteraan sosial itulah engkau nanti menjadi wanita yang bahagia, wanita yang merdeka.”
Perjuangan belum usai, jadilah Kartini untuk hidupmu dan sekelilingmu. Selamat Hari Kartini. (Red)
No comments:
Post a Comment