KABARMASA.COM, BEKASI– Kasus bullying atau perundungan antar siswa kembali terjadi di Kabupaten Bekasi.
Ironisnya, pasca melakukan penganiayaan terhadap korbannya, para terduga pelaku asyik jalan-jalan dengan dalih study tour yang difasilitasi pihak sekolah, Kasus bullyng ini pun viral di jejaring media sosial.
Informasi yang diterima, kasus bullyng ini menimpa VAD (17) siswa kelas XII salah satu SMA di Cikarang, Kabupaten Bekasi. VAD mengalami perlakuan tidak menyenangkan baik secara fisik dan psikis dari siswa lainnya di sekolah yang sama yakni FA dan Dibol alias YU di wilayah Kecamatan Cikarang Pusat pada hari Senin tanggal 16 Januari 2023 lalu.
Geraldo, kakak korban mengatakan pasca kejadian, keluarga korban dan keluarga terduga pelaku sebetulnya sudah di mediasi oleh pihak kepolisian dengan beberapa catatan. Sayangnya, hingga saat ini tidak ada ada itikad dari keluarga terduga pelaku untuk menindaklanjuti hasil mediasi tersebut.
“Nggak ada omongan apapun. Padahal adik saya sampai sekarang masih sangat trauma dan setiap malam harus dibantu minum obat penenang untuk tidur,” kata Geraldo, Rabu (18/01/2023).
Mirisnya lagi, pihak sekolah seolah melakukan pembiaran kasus bullying atau kekerasan antar siswa terjadi dengan membiarkan kedua terduga pelaku asyik jalan-jalan dalam kegiatan study tour.
Hematnya, pihak sekolah sepatutnya memberikan sanksi tegas agar ada efek jera bagi para terduga pelaku bullyng agar lebih empati terhadap korban.
“Semoga pihak sekolah dapat dengan tegas memberikan pelajaran bagi siswa yang sudah mencoreng nama baik sekolah,” kata dia.
Pihaknya mengaku akan menindaklanjuti persoalan ini ke ranah hukum dengan membuat laporan polisi (LP).
“Kasusnya bakal kita tindaklanjuti karena sepertinya tidak ada itikad baik dari keluarga pelaku dan juga tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah,” tandasnya.
Siswi SD Jadi Korban Bullying
Sebelumnya, kasus bullyng juga menimpa seorang siswi kelas 6 sekolah dasar di Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara.
Aksi perundungan itu dilakukan enam orang siswi sekolah menengah pertama dan seorang remaja pria berstatus mahasiswa.
Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (TP2A) Kecamatan Tambun Utara, Mat Husein membenarkan kejadian tersebut.
“Kejadiannya hari Rabu kemarin. Pelaku ada tujuh, enam orang perempuan dan satu laki-laki,” kata kata Mat Husein, Jum’at (13/01/2023).
Aksi perundungan di Tambun Utara itu dipicu hanya gara-gara korban mengunggah foto remaja pria yang juga turut serta dalam aksi perundungan tersebut.
Diduga satu dari enam remaja putri pelaku perundungan terbakar api cemburu dan mengaggap korban akan merebut remaja pria tersebut darinya.
“Pelaku ini ngajak teman-temannya untuk berpura-pura mengajak korban menghadiri ulang tahun, nggak taunya malah di bully,” kata dia.
Amarah kelurga korban perundungan nyaris tak terbendung lantaran melihat kondisi korban penuh dengan luka memar di sekujur tubuh.
Mengetahui kejadian ini pihak kepolisian mengamankan pelaku perundungan kemudian menggelar mediasi terhadap keluarga korban dan pelaku.
Meski sempat memanas, kedua belah pihak akhirnya sepakat memilih jalan damai atas tragedi tersebut. Para pelaku perundungan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tidak terpuji itu.
No comments:
Post a Comment