KABARMASA.COM, Yogyakarta - Kulonprogo - Menilik situasi Kabupaten Kulon Progo yang terlihat baik baik saja justru malah menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan dibenak para pemuda Kulon Progo sehingga pertanyaan “Ada Apa Kulon Progo” menjadi relevan, hal ini dikarenakan banyak sekali kebijakan yang patut dipertanyakan untuk apa dan untuk siapa, bahkan ada beberapa kebijakan yang oleh para pemuda dinilai kurang efektif dan hanya menguntungkan pihak tertentu. Selasa (31/01/2023)
Aliansi Pemuda Peduli Kulon Progo (APPKP) sendiri merupakan aliansi yang terdiri dari pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang berkumpul dan berdiskusi karena memiliki kerisauan yang sama terkait kebijakan kebijakan yang berada di Kabupaten Kulon Progo.
Aliansi ini hadir sebagai wadah penyambung silaturahmi antara masyarakat dengan pemerintah, supaya lebih banyak aspirasi yang didengarkan, sehingga harapan kita kedepannya kebijakan yang dibuat bisa lebih mensejahterakan rakyat dan membuktikan bahwa slogan “Bela Beli Kulon Progo” bisa menjadi salah satu pemantik untuk menjadikan Kulon Progo menjadi kabupaten yang “Gemah Ripah Loh Jinawi” dan jauh dari kata korupsi.
Aliansi Pemuda Peduli Kulon Progo ini merupakan perkumpulan pemuda Kulon Progo yang memiliki kerisauan yang sama terkait masih banyaknya kebijakan yang harus diperbaiki mulai dari sektor pengembangan ekonomi lokal yang mulai diabaikan, kemudian sektor pariwisata yang sebenarnya berpotensi namun nyaris mati karena kurangnya keberlanjutan dalam pengelolaaan, pengalihfungsian lahan pertanian yang sekarang banyak disulap menjadi café dan rumah makan, dan juga ketidak berpihakan pemerintah kepada para petani yang mengakibatkan petani miskin yang selama ini tidak mendapatkan dukungan semakin terpinggirkan.
“Aliansi Pemuda Peduli Kulon Progo juga menyoroti terkait kelanjutan pembayaran ganti rugi untuk lahan proyek JJLS Congot-Ngremang yang belum juga diselesaikan”.
Aliansi Pemuda Peduli Kulon Progo berpesan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih memperhatikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan yang ada, karena sepangamatan kami banyak kebijakan yang hanya berpihak kepada oknum-oknum tertentu yang mempunyai kuasa (DPRD) dan elit-elit tertentu, untuk itulah kami mengajak seluruh elemen masyarakat Kulon Progo untuk bersama sama mengawasi setiap kebijakan yang ada supaya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat secara menyeluruh, mengingat Kabupaten Kulon Progo masi tinggi angka kemiskiannya bahkan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Besar harapan kami gerakan ini dapat membangun Kabupaten Kulon Progo menjadi lebih berkembang lagi bersama masyarakat”.
Setelah berdiskusi dan mengkaji Bersama-sama para pemuda Kabupaten Kulon Progo yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Kulon Progo (APPKP) menyatakan:
1. Menuntut Pemerintah daerah terutama Pj. Bupati Kulon (Bapak Drs. Tri Saktiyana, M.Si) segera mendesak Dinas PUPESDM DIY untuk menyegerakan pembayaran terkait ganti rugi proyek JJLS kepada warga yang terdampak.
2. Menuntut Pemerintah Daerah terutama Dinas Pariwisata untuk melakukan keberlanjutan dalam merawat dan mengelola pariwisata supaya eksistensinya tetap ada bukan hanya menjadi gebyar sesaat.
3. Menuntut pemerintah daerah terutama Dinas Pertanian dan Pangan untuk merealisasikan perbaikan masalah penyaluran pupuk subsidi
4. Menuntut pemerintah daerah terutama Dinas Pertanian dan Pangan untuk mencarikan solusi terkait pendistribusian dan penjualan hasil panen dari petani
5. Menuntut pemerintah daerah untuk mencari jalan keluar terkait banyaknya lahan yang dialihfungsikan menjadi café dan rumah makan di Kepanewonan Nanggulan.
6. Menuntut pemerintah daerah untuk membuat industri pengolahan dan pemberdayaan masyarakat.
7. Menghimbau dan mengajak kepada seluruh pelajar, pemuda, mahasiswa, organisasi mahasiswa, organisasi masyarakat, organisasi pemuda, jurnalis, buruh, tani, dan semua elemen masyarakat yang berada di Kulon Progo untuk saling bahu membahu mengawasi dan mengawal berbagai kebijakan yang ada di Kulon Progo.(ZS)
No comments:
Post a Comment