KABARMASA.COM, JAKARTA- Timnas Indonesia berhasil mengalahkan Kamboja dengan skor 2-1 pada laga Grup A Piala AFF 2022, di sela-sela permainan nampak para suporter mengeluarkan sebuah tulisan "mereka bukan meninggal tapi dibunuh" fenomena tersebut terjadi di stadion Gelora Bung Karno pada hari jumat 23/12/22.
Hasan Renyaan selaku Menteri Kajian Aksi Dan Strategi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Krisnadwipayana menanggapi hal tersebut dengan menyampaikan bahwa
"Hal itu wajar dan bentuk ekspresif atas kekecewaan dalam tragedi Kanjuruhan yang belum lama ini terjadi, seharusnya hal itu menjadi atensi oleh pemerintah untuk segera mengusut tuntas".
Ia juga menambahkan, sebelumnya kami pun dari BEM UNKRIS pernah melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 8 Desember 2022 di depan MABES POLRI. Kami mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan beranjak dari kajian yang kami miliki diketahui bahwa berdasarkan laporan TGIPF 132 orang meninggal dunia hal ini tentu menjadi duka yang amat mendalama apalagi kita tau bersama bahwa kejadian ini erat kaitannya dengan sikap oknum aparat kepolisian yang gagal dalam menjalankan peranannya. Kejadian tersebut bermula pada pukul 22:09:02 WIB, dari pengamatan melalui CCTV yang berada di Score board, Tembakan Gas Air Mata pertama dilakukan oleh petugas keamanan satuan Brimob dari Porong yang berada di sektor Ring l depan Tribun No. 13 berkali-kali (terlihat kurang lebih 7 kali pada tembakan pertama). Situasi pada saat tersebut aparat keamanan tidak dalam keadaan terancam namun masih menembakkan gas air mata tidak hanya ke arah lapangan tetapi juga ke arah tribun suporter, maka yang demikian haruslah disikapi secara serius" pungkasnya.
No comments:
Post a Comment