KABARMASA.COM, SULAWESI TENGAH - Sejumlah eks Napiter Kota Palu mengecam aksi terorisme dengan cara melakukan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung Rabu (7/12), yang menyebabkan belasan korban luka-luka.
Akbar salah satu Eks Napiter Kota Palu yang juga Ketua yayasan sahabat pelita umat Kota Palu mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Polsek Astana Anyar Kota Bandung Rabu Pagi.
“Kami mengecam keras tindakan tersebut, dan meminta aparat keamanan mengusut aksi ini sampai ke akar-akarnya,” kata Akbar kepada media ini, Kamis (8/12).
"Mari bersama-sama kita perangi aksi terorisme dan radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan Pancasila sebagai nilai-nilai luhur bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan," Ungkap Akbar.
Akbar juga mengatakan usai divonis bebas bersyarat terkait kasus terorisme, ia bersama sejumlah rekannya yang juga mantan Napiter mendirikan satu yayasan yakni Yayasan Sahabat Pelita Umat Palu, dimana dirinya dipercaya menjabat sebagai Ketua dari yayasan tersebut.
Yayasan Sahabat Pelita Umat ini merupakan suatu wadah untuk pembinaan mantan napiter, yang berfokus pada program deradikalisasi kepada masyarakat serta pengembangan kemandirian eks Napiter di Sulteng dan semoga mendapat dukungan dari warga Kota Palu.
"Saya bersama rekan rekan eks napiter di Kota Palu memiliki keinginan besar untuk mencegah menyebarnya pemahaman radikal di wilayah Kota Palu khususnya di kalangan para pemuda. Dengan Yayasan yang telah kami bentuk semoga dapt memberikan kontribusi baik terdapat Pemprov maupun kepolisian melalui kegiatan-kegiatan positif yang dapat mendukung terciptanya situasi Kamtibmas di Kota Palu.
Olehnya didalam setiap kesempatan dirinya selalu memberikan himbauan yang tegas kepada kalangan remaja untuk mewaspadai dan menjauhi paham radikal maupun intoleran.
Harapannya dari kegiatan tersebut diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta generasi mudah terhadap Republik Indonesia (NKRI) dan mengetahui bahaya laten paham radikal serta intoleran bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai bukti penyesalan kami serta ingin memperbaiki diri, kami bersama 19 eks narapidana terorisme (napiter) di Prov. Sulteng juga telah menyatakan ikrar setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada upacara HUT Republik Indonesia ke-77 di Kantor Gubernur Sulteng, Kota Palu dan merupakan salah satu bukti kembalinya kami untuk setia kepada NKRI.
No comments:
Post a Comment