"Seharusnya seorang wakil rakyat menawarkan dan mencari solusi untuk kepentingan masyarakat, bukan create pernyataan kontroversi di media, " ucap Ariastuty.
Membuat aktivis gerakan sosial Politik dan ekonomi Batam Geram, menurutnya Sebaiknya BP Batam intropeksi diri bukan mencari pembenaran dan alasan, seolah-olah untuk menutupi kebobrokannya dengan pencitraan.
"Terbukti tingginya pengangguran di Kota Batam, akibat banyaknya perusahaan yang hengkang keluar Batam, " Tandas...
Kenapa Kepala BP Batam dijadikan sorotan, karena dalam hal ini Kepala BP Batam merupakan Walikota Batam, artinya persoalan di Kota Batam menjadi tanggung jawab beliau. Tidak mungkin Nelayan Pesisir yang disalahkan. Jadi jika ada komentar terkait kinerja buruk BP Batam maka jangan Baper, harusnya introspeksi, atau kalau tidak siap dengan kritikan rakyat ya mundur, bukan berdalih ini dan itu, jika komentar dan sikap Wakil Rakyat saja disayangkan apalagi komentar Rakyat yang di wakili.
Persoalan pengangguran bisa dilihat dari Banyaknya ditemui di sejumlah Kawasan Industri di Batam, hampir setiap hari para pancari kerja (Pencaker) berbondong-bondong antri membawa lamaran kerja tapi tetap saja nihil. Ada ketidakseimbangan antara perusahaan dengan penyerapan tenaga kerja, sehingga tidak tertampung bekerja di perusahaan. Alasan yang terus diungkapkan BP Batam selalu saja cari investor cari investor, nanti ketika investor datang tanah sudah habis dibagi-bagikan kesana-sini ga jelas " tegasnya....
Sebelumnya Wakil Ketua I DPRD Kepri Rizki Faisal menilai BP Batam yang selama ini merilis angka-angka investasi yang masuk ke Batam namun hal tersebut tidak berdampak langsung ke masyarakat. Ini dapat dibuktikan dengan fakta yang ada di lapangan masih terdapat ribuan masyarakat yang masih mencari pekerjaan.
Pria yang biasa di sapa RF ini juga mempertanyakan langkah-langkah BP Batam dalam mengendalikan dan mengurangi tingginya angka pengangguran tersebut. Dilansir dari data BPS pada Agustus 2021, Batam merupakan Kota dengan angka pengangguran tinggi di Kepri mencapai 11,64 persen.
“Bagi saya apa yang dilakukan Rudi sebagai Ketua BP Batam itu gagal. Karena selama ini BP Batam hanya terus mengejar infrastruktur dan tidak ada dampak pada perekonomian masyarakat,” sebut Rizki Faisal. Dia juga berharap BP Batam tidak hanya fokus pada infrastruktur dan retorika semata.
Seperti diketahui job fair yang diadakan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam pada Senin (07/11) lalu berujung ricuh. Para petugas keamanan dan panitia tampak tidak bisa mengendalikan massa yang semakin banyak hadir di lokasi Job Fair yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut. Panitia akhirnya menghentikan pembukaan bursa kerja pada hari pertama tersebut.
Banyak dari para pencaker yang kecewa dengan kejadian tersebut. “Harusnya panitia lebih siap dan bisa memperkirakan kalau ini akan membludak. Kalau panitia tak siap, ya, jadinya kayak gini,” kata salah seorang pencaker.
Jurnalis - ZS
No comments:
Post a Comment