Dirut BRI Bersembunyi Dibalik Skandal Kredit Fiktif Dan Dugaan Rekayasa Laporan Keuangan BRI!

KABARMASA.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh IMPH bersama koalisi masyarakat sipil di depan kantor BRI pusat, Sudirman, hari Jumat, 21 Oktober 2022. Masa aksi menuntut transapransi bank BRI kepada publik atas segala kasus kredit fiktif yang dilakukan oleh BRI, termasuk dugaan rekayasa laporan keuangan dan temuan-temuan BPK RI.

Aksi demonstrasi ini disinyalir adalah bagian dari rangkaian advokasi kepentingan publik yang dilakukan oleh IMPH untuk mendorong transparansi bank BRI kepada publik.

 “Sudah banyak temuan-temuan BPK RI, lemahnya pengawasan dan audit di BRI, kasus-kasus kredit fiktif puluhan miliar hingga ratusan miliar oleh BRI, seperti kasus BRI KCP Tanah Abang yang merampok ratusan miliar rupiah. Lalu, fakta-fakta dilapangan yang menunjukkan BRI tidak professional dan tidak transapran ke publik. Presiden Jokowi harusnya malu, BRI mempertontonkan kegagalan pemerintah disektor perbankan. Minggu depan, kami tetap akan menyampaikan aspirasi, melakukan aksi demonstrasi bersama aliansi di depan kantor Kementerian BUMN dan depan Istana.”, tutur Johanes selaku koordinator aksi.

Salah satu yang menjadi tuntutan IMPH adalah transparansi dan evaluasi atas seluruh program kredit BRI, termasuk kredit KUR, kredit Briguna dan kredit lainnya yang dianggap menjadi celah bagi pihak BRI untuk melakukan penyalagunaan data nasabah dan pencurian uang dengan modus kredit fiktif.

“Kita harus memberantas mafia-mafia dalam bank BRI yang dipimpin oleh Sunarso selaku Direktur Utama BRI, mereka digaji ratusan miliar pertahun, namun kinerjanya nihil. sampai saat ini, Menteri BUMN hanya diam melihat kebobrokan BRI, malah mempromosikan bank yang korup disektor perbankan sebagai prestasi pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan disektor UMKM, di forum G20. Banyak kerugian uang Negara yang tidak terpublikasi, dan tidak ada evaluasi yang dilakukan. Bahkan kami duga dengan diamnya pihak BRI mengindikasikan bahwa dugaan rekayasa laporan keuangan BRI itu benar dan massif dilakukan”, tutur Koordinator aksi.

IMPH juga menyinggung banyaknya temuan-temuan BPK RI pada bank BRI, skandal kerjasama kredit briguna BRI dengan perusahaan yang bekerja sebagai penyalur Ladiest Escourt, Dancer dan minuman keras dibeberapa club malam di Indonesia. Termasuk juga bank paling bermasalah disektor perbankan dengan total kerugian uang Negara sekita 45T. 
Share:

No comments:

Post a Comment






Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts