DPP GMPI: Ganjar Pranowo Seharusnya Membela Masyarakat Wadas

KABARMASA.COM, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Peduli Indonesia (GMPI) Afad Usasra S.H melontarkan kritiknya terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dianggap tidak berpihak pada warganya sendiri di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
Menurutnya, respons Ganjar yang membela serbuan aparat kepolisian ke Wadas tersebut dianggap menihilkan situasi mencekam di lapangan dan perasaan cemas masyarakat.

"Gubernur Jawa Tengah seharusnya tidak mengeluarkan pernyataan yang tidak berpihak kepada masyarakat Desa Wadas dan cenderung menihilkan pelbagai situasi dan kondisi di lapangan yang membuat masyarakat cemas dan takut," ujar Ismail melalui keterangan tertulis, Selasa (9/2).

Terlebih menurut Ismail, kehadiran Ganjar dalam festival HAM di Kota Semarang, November 2021 lalu, mestinya memberikan dampak pada sikapnya dalam membela warga Wadas yang mempertahankan tanahnya.

"Seharusnya berdampak pada sikapnya dalam membela dan memastikan masyarakat Desa Wadas aman dari segala potensi kekerasan dan pelanggaran HAM terhadap mereka," tutur Ismail.

Nyatanya kondisi di lapangan yang terjadi justru memperlihatkan bahwa keberadaan aparat lah yang membuat situasi tidak kondusif tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan pernyataan Ganjar.

"Terlebih melihat perlengkapan aparat yang tidak relevan untuk disebut mengawal pengukuran lahan," ujarnya.

Sebelumnya, Ganjar membenarkan bila ada kegiatan pengukuran yang dilakukan di Desa Wadas tersebut. Namun Ganjar membela aparat dengan mengatakan bahwa polisi yang datang tak lepas dari menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

"Iya ada pengukuran, hanya pengukuran saja kok, tidak perlu ditakuti, tidak akan ada kekerasan," ungkap Ganjar.

Aparat kepolisian mendatangi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2) pagi, untuk mengawal tim pengukur lahan penambangan batuan andesit.

Mereka dikabarkan menangkap warga yang dituding melakukan provokasi hingga mencopot sepanduk penolakan proyek bendungan.

Penduduk Desa Wadas mengatakan jumlah warga yang ditangkap aparat kepolisian sampai saat ini sekitar 60 orang. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia (lansia).


 

Share:

No comments:

Post a Comment






Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts