Menjemput Mahasiswa Se-Kepri untuk masuk Keorganisasian PW SEMMI KEPRI berdasarkan Islam Sosialisme dalam menjawab Tantangan Teknologi Global

KABARMASA.COM, RIAU - Ketua Umum Pengurus Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kepulauan Riau Zainul Sofian beserta Jajarannya,membuka  pintu baru untuk mahasiswa dapat bergabung pengembangan Keorganisasian dalam pengurusan Keorganisasian tingkat Wilayah serta Kabupaten/Kota di Kepulauan Riau

Berdasarkan mekanisme Prodak-prodak Hukum dan Norma - Norma Keorganisasian serta AD/ART SEMMI KEPRI,kami dari segenap pengurus mengundang mahasiswa Se-Kepri untuk terlibat dalam mengambil kebijakan, keputusan secara musyawarah mufakat bersama sama Pengurus Wilayah Serikat  Mahasiswa Muslimin Indonesia Kepulauan Riau (PW SEMMI KEPRI) dalam pengembangan Suber Data Manusia (SDM) Keorganisasian

Dengan pesan ini dapat di pertanggung jawabkan melalui proses mekanisme kontisional keorganisasian, berharap kepada peserta kedepannya dapat Kerja nyata keorganisasian lebih baik lagi dan menjadi Agen perubahan di Kepulauan Riau.

“Berkaryalah secara agresif, inovatif dan riel sesuai tupoksi masing-masing sehingga kehadiran Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) ini menjadi tolak ukur yang nanntinya kita akan di pertemukan seluruh Ummat di Indonesia maupun Negar tetangga seperti Singapura dan Malaysia

"Bagaikan biji bijian yang di lemparkan ke tembok temboknya,maka kami akan tumbuh dan menghancurkan tembok beton yang kalian bangun",pungkas Ketua Umum Sofian

SOSIALISME DALAM ISLAM

Perkataan sosialisme awalnya dari perkataan bahasa latin “socius”, maknanya dalam bahasa belanda: maker, bahasa melayu: teman, bahasa jawa: kita, dan bahasa arab: sahabat. Jadi di dalam paham, sosilisme” berakar angan-angan (pikiran) yang nikmat, yaitu angan-angan. Sosialisme menghendaki cara hidup “satu buat semua dan semua buat satu”, yaitu cara hidup yang hendak mempertunjukkan kepada kita, bahwa kita memikul tanggung jawab atas perbuatan kita satu sama lain. Individualisme mengutamakan paham; tiap-tiap orang buat dirinya sendiri. 

1.Dasar Sosialisme Islam

“kaanan nasu ummatan wahidan” sesungguhnya seluruh umat manusia itu bersaudara/bersatu, begitulah pengajaran di dalam qur’an yang suci, yang menjadi dasar sosialisme.
Untuk menunjukkan bahwa agama islam itu sungguh-sungguh menuju perdamaian dan keselamatan, maka Pengertian islam, ada empat macam:
a. Islam, menurut pokok kata aslama, artinya tunduk kepada allah, kepada utusan-Nya dan kepada pemimpin yang dijadikan dari pada umat islam.
b. Islam, menurut pokok kata salima, artinya selamat.
c. Islam, menurut pokok kata salmi, maknanya rukun.
d. Islam, menurut pokok kata sulami, maknanya: tangga, ialah tangga atau tingkat-tingkat untuk mencapai keluhuran dunia dan keluhuran akhirat.

2.   Dasar-dasar perintah agama yang bersifat sosialistik

Dalam pada mengarangkan perintah-perintah yang berhubungan dengan jalannya ibadat, maka nabi kita Muhammad saw adalah pengubah terbesar tentang hal ihwal pergaulan hidup manusia bersama (sociale hervormer) yang terkenal oleh dunia. Dalam menjalankan perubahan itu, ia tidak melupakan asas-asas demokratis tentang persamaan dan persaudaraan, demikian juga dengan asas-asa sosialisme.

Menurut perintah agama yang telah di tetapkan oleh nabi saw, sekalian orang islam, kaya, atau miskin, dari berbagai macam suku bangsa dan warna kulit, pada setiap jum’at harus datang berkumpul di dalam mesjid dan menjalankan salat dengan tidak mengadakan perbedaan sedikitpun juga tentang tempat atau derajat, di bawah pimpinan orang yang dipilih didalam perkumpulan itu. Dua kali dalam tiap-tiap tahun sekalian penduduk satu kota atau tempat, datang berkumpul untuk menjalankan sembahyang dan berjabatan tangan serta berangkul-rangkulan satu sama lain dengan rasa persaudaraannya.  

3.   Kedermawanan cara islam

         Nabi kita menyuruh berlaku dermawan dengan asas-asas yang bersifat sosialistik. Al-quran berulang-ulang menyatakan, bahwa memberi sedekah itu bukan hanya bersifat kebajikan, tetapi merupakan satu kewajiban yang tegas dan tak boleh dilalaikannya.

Satu dua sabda nabi, yang menunjukan sifat sosialistik yang terkandung di dalam aturan pemberian sedekah, adalah seperti yang berikut:

Sedekah makhluk tuhan adalah tuhan ampunya keluarga dan ialah yang sangat berbakti (percaya) kepada tuhan, yaitu barang siapa berusaha berbuat sebanyak-banyaknya kepada makhluk tuhan.

Memberi sedekah adalah satu kewajiban bagi kamu. Sedekah hendaklah diberikan oleh orang kaya kepada orang miskin.

Sepanjang kemauan islam, maka sedekah ada dua macam, yaitu sedekah yang bergantung dari pada kemauan si pemberi dan sedekah yang diwajibkan , sedekah yang tersebut terakhir dinamakan zakat. Maksud melakukan perintah tentang kedermawanan di dalam aturan islam ternyanta ada tiga macam, yang mana masing-masing  mempunyai dasar sosiolistik:

a.       Akan membangunkan rasa ridla mengorbankan diri dan rasa melebihkan keperluan umum dari pada keperluan diri sendiri.

b.      Akan membagi kekayaan sama-rata di dalam dunia islam.

c.       Untuk menuntun perasaan orang, supaya tidak menganggap kemiskinan itu satu kehinaan, supaya orang anggap kemiskinan itu lebih baik dari pada kejahatan.  

4.   Persaudaraan islam

Islam adalah sebenar-benarnya satu agama yang bersifat demokratis dan telah menetapkan beberapa banyak hukum yang bersifat sosialistik bagi orang-orang yang memeluknya.

Persaudaraan islam sangatlah elok dan indah sifatnya. Ia dapat menghilangkan permusuhan yang berasal dari turun temurun yang sudah berabad lamanya. Persaudaraan islam sampai pada tingkat yang tertinggi, hal ini di buktikan bahwa sepeninggalnya Nabi Muhammad saw, pimpinan Negara madinah tidak diberikan kepada keluarganya yang terdekat dan tercinta, tetapi diberikan kepada salah seorang sahabatnya. Islam telah menghapuskan perbedaan karena bangsa dan perbedaan kulit sampai begitu luasnya. 

5.   Islam dan anasir-anasir sosialisme

Menurut pendapat saya (hos. tjokroaminoto), didalam paham sosilisme ada tiga anasir, yaitu:

- Kemerdekaan

-  Persamaan, kaum muslimin pada zaman dahulu bukan saja semua menganggap dirinya sama , tetapi mereka menganggap semua merupakan satu kesatuan.

-  Persaudaraan.

Ketiga anasir ini dimasukan sebanyak-banyaknya di dalam peraturan-peraturan islam dan di dalam persatuan hidup bersama yang telah dijadikan oleh nabi Muhammad saw. 

Penulis : SN
Cp:085265588009
Share:

No comments:

Post a Comment






Youtube Kabarmasa Media



Berita Terkini

Cari Berita

Label

Arsip Berita

Recent Posts