KABARMASA.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta memperbaiki strategi komunikasi tentang vaksin Covid-19 setelah dua survei menyebut banyak anak muda, terutama Generasi Z, menolak untuk divaksinasi.Pakar epidemiologi dan psikologi kesehatan menilai pemerintah selama ini kurang menekankan vaksin sebagai tanggung jawab sosial.
Survei Indikator Politik Indonesia terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari seluruh Indonesia pada 1-3 Februari 2021 mendapati hanya 45,1% dari kelompok usia 22-25 tahun yang bersedia divaksinasi.
berdasarkan data cross-tabulasi, didapati bahwa bahwa semakin muda usia responden, mereka semakin cenderung tidak bersedia menerima vaksin.
Hal ini menurutnya didorong oleh dua hal yang pertama, pada kondisi alamiah atau psikologis secara umum bahwa kelompok yang muda mungkin lebih jarang mengalami keluhan kesehatan dibandingkan kelompok yang lebih tua sehingga kelompok yang lebih muda ini menganggap tidak perlu vaksin.
Yang kedua, tingkat pendidikan semakin baik (dibandingkan kelompok yang lebih tua)oleh karena itu dia bisa lebih banyak menilai, lebih banyak menggali informasi tentang vaksin ini, terutama tentang efektivitas vaksin.
Maka dari itu ketua umum Generasi Muda Indonesia Emas Noer Fitrah Ramadhan berpendapat bahwa anak muda lah yang terpenting untuk saat ini mendapatkan vaksin dikarenakan anak muda ada investasi bangsa yang hidupnya masih akan sangat panjang kedepan.
“mengenai vaksin ini kita tidak bisa terus andalkan pemerintah tapi seluruh elemen masyarakat harus terlibat dalam mensosialisasikan vaksin karena ini tanggung jawab bersama” sampainya.
selain itu beliaupun menggelorakan anak muda untuk ambil bagian dalam mensukseskan pemberian vaksin untuk memberantas covid-19.
No comments:
Post a Comment